Jumat, 30 Desember 2011

SEJARAH LAHIRNYA PEKAN OLAHRAGA NASIONAL

SEJARAH LAHIRNYA PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) PERTAMA PON atau Pekan Olahraga Nasional adalah event pesta olehraga nasional yng diadakan setiap empat tahun sekali dan dikuti oleh seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Awal Lahirnya PON : Pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta telah terbentuk Persatuan Sepakbola yang bersifat kebangsaan dengan nama Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia disingkat PSSI dengan ketuanya Ir. Soeratin Sosrosugondo. Pembentukan persatuan nasional tersebut merupakan tindakan dari kalangan bangsa Indonesia, karena ingin mengatur Organisasinya sendiri. PSSI sejak tahun 1931 menyelenggarakan kompetisi tahunan antar kota/anggota, dan tidak ikut serta dalam pertandingan-pertandingan antar kota yang diadakan oleh Belanda. Berkat perkembangannhya yang baik, pada tahun 1938 pihak Belanda melalui Persatuan Sepakbolanya, Nederlandsch Indiesche Voetbal Unie (NIVU) mengadakan pendekatan dan kerjasama dengan PSSI. Jejak Sepakbola ini dikuti oleh cabang olahraga Tennisdengan berdirinya Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI) pada tahun 1935 di Semarang. Berkedudukan di Jakarta (waktu itu bernama Batavia), pada tahun 1938 lahirlah Ikatan Sport Indonesia dengan singkatan ISI, satu-satunya badan olahraga yang berifat Nasional dan berbentuk federal. Maksud dan tujuannya adalah untuk membimbing, menghimpun dan mengkoordinir semua cabang olahraga, antara lain, PSSI, PELTI dan Persatuan Bola Keranjang Seluruh Indonesia (PBKSI), yang didirikan pada tahun 1940. ISI sebagai koordinator cabang-cabang olahraga pada tahun 1938 pernah mengadakan Pekan Olahraga Indonesia yang dikenal dengan nama ISI - Sportweek, Pekan Olahraga ISI. Serangan jepang secara mendadak pada tanggal 8 Desember 1941 terhadap Peral Harbour (pelabuhan mutiara) menimbulkan perang pasifik. Dengan masukknya Jepang ke Indonesia pada bulan Maret 1942, ISI oleh sebab adanya berbagai kesulitan dan rintangan tidak bisa menggerakkan aktivitasnya sebagaimana mestinya. Pada zaman Jepang gerakan keolahragaan yang ditangani oleh suatu badan yang bernama GELORA (singkatan dari Gerakan Latihan Olahraga), yang terbentuk pada masa itu. Tidak Banyak peristiwa olahraga penting tercatat pada zaman Jepang selama tahun 1942-1945, oleh karena peperangan terus berlangsung dengan sengit dan kedudukan Tentara Nippon terus pula terdesak. Dengan sendirinya perhatian Pemerintah Militer Jepang tidak dapat diharapkan untuk memajukan kegiatan olahraga di Indonesia. Dengan runtuhnya kekuasaan Jepang pada bulan Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia membuka jalan selebar-lebarnya bagi bangsa kita untuk menangani semua kegiatan olahraga di tanah air sendiri. Kegiatan-kegiatan ini pada awal kemerdekaan belum dapat digerakkan sepenuhnya, itu disebabkan perjuangan bangsa kita dalm mempertahankan dan menggerakkan kemerdekaan yang baru direbut itu, mendapat cobaan dan ujian. Sebagai akibatnya timbulah pertempuran di berbagai tempat, yang menjadi penghalang besar dalam mengadakan aktivitas keolahragaan secara tertib dan teratur. Namun demikian, berkat usaha keras para tokoh olahraga kita, pda bulan Januari 1946 bertempat di Habiprojo di Kota Solo diadakan kongres Olahraga yang pertama di alam kemerdekaan. Berhubung dengan suasana pada masa itu, hanya dihadiri oleh tokoh-tokoh olahraga dari pulau Jawa saja. Kongres tersebut berhasil membentuk suatu badan olahraga dengan nama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dengan menghasilkan susunan sebagai berikut : Ketua Umum : Mr. Widodo Sastrodiningrat Wakil Ketua Umum : Dr. Marto Husodo Sumali Prawirosoedirdjo Sekretaris I : Sutardi Hardjolukito Sekretaris II : Sumono Bendahara I : Siswosoedarmo Bendahara II : Maladi Anggota : Ny. Dr. E. Rusli Joemarsono Ketua Bagian Sepak Bola : Maladi Ketua Bagian Basket Ball : Tony Wen (sementara) Ketua Bagian Atletik : Soemali Prawirosoedirdjo Ketua Bagian Bola Keranjang : Mr. Roesli Ketua Bagian Panahan : S.P. Paku Alam Ketua Bagian Tennis : P. Sorjo Hamidjojo Ketua Bagian Bulutangkis : Sudjirin Tritjondrokoesoemo Ketua Bagian Pencak Silat : Mr. Wongsonegoro Ketua Bagian Gerak Jalan : Djuwadi Ketua Bagian Renang : Soejadi (sementara) Ketua Bagian Anggar/Menembak : Tjokroatmodjo Ketua Bagian Hockey : G.P.H. Bintoro Ketua Bagian Publikasi : Moh. Soepardi Dalam kongres ini mulanya diajukan dua nama lainnya, yang akan diberikan kepada Badan Olahraga yang bakal dibentuk, yaitu ISI GELORA. Keduanya lantas tidak terpilih dan sebagai kesimpulan rapat kongres tersebut, diresmikanlah berdirinya PORI dengan pengakuan Pemerintah sebagai satu-satunya badan resmi Persatuan Olahraga yang mengurus semua kegiatan olahraga di Indonesia, yang fungsinya sama dengan ISI. Sesuai dengan fungsinya, PORI adalah juga sebagai koordinator semua cabang olahraga dan khusus mengurus kegiatan-kegiatan olahraga dalam negeri. Dalam hubungan tugas keluar, berkaitan dengan Olimpiade dan Internassional Olynpic Commitee (IOC). Presiden Republik Indonesia telah melantik Komite Olympiade Republik Indonesia (KORI) yang diketuai oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan berkedudukan di Yogyakarta. Bagi Indonesia telah tiba saatnya untuk menenpuh langkah-langkah seperlunya, agar negara kita dapat ikut serta di Olimpiade - London pada tahun 1948. Olimpiade yang ke 14 ini adalah yang pertama setelah Perang Dunia ke II usai dan sejak tahun 1940 terpaksa ditiadakan selama delapan tahun. Usaha Indonesia untuk dapat tiket ke London banyak menemui kesulitan. Setelah agresi pertama dilancarkan Belanda pada tanggal 21 Juli 1947, Sutan Syarir dan Haji Agus Salim terbang ke Lake Succes dan di forum Internasional (baca Sidang Umum PBB) kedua negarawan dan diplomat ulung ini dengan gigih memperjuangkan pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia belum menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang bakal dikirim tidak dapat diterima berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu tiu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, bahwa atlet-atlet Indonesia bisa ikut ke London dengan memakai paspor Belanda, tidak dapat diterima, karena kita hanya mau hadir di London dengan mengibarkan Dwi Warna Sangsaka Merah Putih. Alasan yang disebut belakangan inilah juga menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal. Masalah ini telah dibahas oleh konferensi darurat pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninkau tidak membawa hasil seperti diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga, yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus/September 1948 di Solo. PORI ingin menghidupkan kembali pekan Olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938, terkenal dengan nama ISI Sportweek, Pekan Olahraga ISI. Kongres olahraga pertama diadakan di Solo pada tahun 1946 yang berhasil membentuk PORI. Ditilik dari penyediaan sarana olahraga, Solo dapat memenuhi persyaratan pokok, dengan adanya stadion Sriwedari serta kolam renang, dengan catatan Stadion Sriwedari pada masa itu termasuk yang terbaik di Indonesia. Tambahan pula pengurus besar PORI berkedudukan di Solo dan hal-hal demikianlah menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 s/d 12 September 1948. Dengan mengemukakan hal-hal yang telah diuraikan diatas, Kota Solo jelas telah menulis suatu riwayat di bidang olahraga dan hal ini akan terpatri sepanjang masa dalam sejarah bangsa Indonesia. Menggembirakan, karena juga di bidang lain, kota Solo telah menulis riwayatnya. Komponis terkenal Gesang telah menggubah sebuah lagu yang sangat laris pada zamannya, Bengawan Solo, riwayatmu ini. Kota Solo dengan berbagai riwayatnya telah menjadi kota kenangan, harus selalu dikenang baik dibidang olahraga maupun di bidang kesenian dan kebudayaan. Maksud dan tujuan penyelenggaraan PON I adalah untuk menunjukkan kepada dunia luar, bahwa bangsa Indonesia, ditengah-tengah dentuman meriam, dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, tegasnya dalam keadaan darurat massih dapat membuktikan, sanggup menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, yang berbeda-beda suku dan agamanya, akan tetapi tetap bersatu kokoh dalam Bhineka Tunggal Ika. DAFTAR PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) SEJAK PERTAMA DIADAKAN HINGGA SAAT INI PON ke Tuan rumah Provinsi Tanggal, Bulan, Tahun Juara umum I Surakarta (Solo) Jawa Tengah 8 s/d 12 September 1948 Jawa Tengah II Jakarta Jakarta 21 s/d 28 Oktober 1951 Jawa Barat III Medan Sumatera Utara 20 s/d 27 September 1953 Jawa Barat IV Makassar Sulawesi Selatan 27 September s/d 6 Oktober 1957 Jakarta V Bandung Jawa Barat 23 September s/d 1 Oktober 1961 Jawa Barat VI1 Jakarta Jakarta 8 Oktober s/d 10 November 1965 - VII Surabaya Jawa Timur 26 Agustus s/d 6 September 1969 Jakarta VIII Jakarta Jakarta 4 Agustus s/d 15 Agustus 1973 Jakarta IX Jakarta Jakarta 23 Juli s/d 3 Agustus 1977 Jakarta X Jakarta Jakarta 19 September s/d 30 September 1981 Jakarta XI Jakarta Jakarta 9 September s/d 20 September 1985 Jakarta XII Jakarta Jakarta 18 Oktober s/d 28 Oktober 1989 Jakarta XIII Jakarta Jakarta 9 September s/d 19 September 1993 Jakarta XIV Jakarta Jakarta 9 September s/d 25 September 1996 Jakarta XV Surabaya Jawa Timur 19 Juni s/d 1 Juli 2000 Jawa Timur XVI Palembang Sumatera Selatan 2 September s/d 14 September 2004 Jakarta XVII Samarinda Kalimantan Timur 6 Juli s/d 17 Juli 2008 Jawa Timur XVIII Pekan Baru Riau 2012 Belum berlangsung Keterangan : VI1 dibatalkan karena terjadi peristiwa G 30 S

Sejarah Atletik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian, disiplin, sportifitas yang tinggi sehingga pada akhirnya akan terbentuk manusia yang berkualitas. Suatu kenyataan yang bisa diamati dalam dunia olahraga, menunjukkan kecenderungan adanya peningkatan prestasi olahraga yang pesat dari waktu kewaktu baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional. Hal ini dapat dilihat dari pemecahan- pemecahan rekor yang terus dilakukan pada cabang olahraga tertentu, penampilan tehnik yang efektif dan efisien dengan ditunjang oleh kondisi fisik yang baik. Dengan adanya kecendrungan prestasi yang meningkat, maka untuk berpartisipasi dan bersaing antar atlet dalam kegiatan olahraga prestasi harus dikembangkan kualitas fisik, tehnik, psikologi dan sosial yang dituntut oleh cabang olahraga tertentu. Oleh karena itu melalui pengembangan dan pembinaan di masyarakat, olahraga wajib diajarkan di sekolah-sekolah dari sekolah tingkat dasar, sekolah tingkat pertama sampai dengan sekolah tingkat menengah. BAB II Sejarah Perkembangan Atletik A. Sejarah Atletik Pada zaman Yunani, berlari bukan saja kegiatan keagamaan tetapi juga dipertarungkan untuk memperoleh hadiah dari sang raja. Bahkan untuk mencapainya bukan saja melalui kemenangan, tetapi kadang-kadang juga kematian bagi yang kalah. Yunani terkenal berkebudayaan tinggi itu dan mengubah dan menata peraturan demi pertumbuhan atletik. Akhirnya perlombaan tidak lagi harus berakhir secara tragis. Peserta perlombaan baik juara maupun yang kalah, tetap bersahabat sesuai pertarungan itu. Cabang atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. Berlari, meloncat dan melempar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjang kehidupan manusia. Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa : Panhellenik Games: The Pythian Games (dimulai6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun. The Isthmian Games (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The Roman Games – Berasal dari akar Yunani murni, Roman Games memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang nuga sama-sama 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung. Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi. Di abad 19 organisasi formal dari event moderen dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Royal Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisisr pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850. Atletik moderen biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat didalam trek. Atletik termasuk didalam Olimpiade moderen di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian Wanita pertamakali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer. AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa moderen, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada seelumnya. Atletik Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang olahraga tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Atletik menurut Aip Syarifuddin (1992 :2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan Athleta (Atlet). Dengan demikian dapatlah dikemukakan, bahwa atetik adalah salah satu cabang yang dipertandingkan atau diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan yang terdapat didalam cabang olahraga yang lainnya. Dengan mengikuti kegiatan latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman yang sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan kegiatan atletik akan dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan, koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung jawab (Aip Syarifuddin dan Muhadi, 1992/1993 : 60). Dalam cabang olahraga atletik ada empat nomor lompat yaitu nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat tinggi galah. Lompat jauh merupakan salah satu nomor atletik yang wajib diajarkan di SD, SMP dan SMA. a. Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik. Lompat jauh menurut Aip Syarifuddin (1992 : 90) didefinisikan sebagai suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat kaki keatas kedepan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang diudara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Lompat jauh merupakan suatu gerakan melompat menggunakan tumpuan satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin kesebuah letak pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh bagian tubuh. Menurut Engkos Kosasih (1985:67) bahwa yang menjadi tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya yang mempunyai empat unsur gerakan yaitu : awalan; tolakan; sikap badan di udara; sikap badan pada waktu jatuh atau mendarat. Dalam hal yang sama Yusuf Adisasmita (1992:65) berpendapat bahwa keempat unsur ini merupakan suatu kesatuan, yaitu urutan gerakan lompat yang tidak terputus. Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya yang umum dipergunakan oleh para pelompat, yaitu : gaya jongkok, gaya menggantung atau disebut juga gaya lenting dan gaya jalan di udara. Perbedaan antara gaya lompatan yang satu dengan yang lainnya, ditandai oleh keadaan sikap badan si pelompat pada waktu melayang di udara (Aip Syarifuddin, 1992 : 93). Jadi mengenai awalan tumpuan / tolakan dan cara melakukan pendaratan dari ketiga gaya tersebut pada prinsipnya sama. Salah satu gaya yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya jongkok. Disebut gaya jongkok karena gerak dan sikap sewaktu badan berada diudara seperti orang jongkok ( Tamsir Riyadi, 1985: 98). Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam lompat jauh selain pelompat harus memiliki kondisi fisik yang baik, juga harus memahami dan mengusai tehnik untuk melakukan gerakan lompat jauh tersebut. Bernhard (1993 : 45) menyatakan bahwa unsur-unsur dalam mencapai prestasi lompat jauh yang maksimal adalah: 1) faktor kondisi fisik terutama kecepatan tenaga lompatan dan tujuan yang diarahkan pada ketrampilan, 2) faktor tehnik ancang-ancang, persiapan dan perpindahan fase melayang dan pendaratan. Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa dalam lompat jauh terkandung unsur-unsur kondisi fisik yang meliputi : kecepatan, tenaga ledak otot tungkai yang mengarah pada ketrampilan. b. Teknik Lompat Jauh • Awalan Awalan adalah langkah utama yang diperlukan oleh pelompat untuk memperoleh kecepatan pada waktu akan melompat. Seperti dikatakan Aip Syarifuddin (1992 : 90) awalan merupakan gerakan permulaan dalam bentuk lari untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan (lompatan). Jarak awalan yang biasa dan umum digunakan oleh para pelompat (atlet) dalam perlombaan lompat jauh adalah : 1) untuk putra antara 40 m sampai 50 m; 2) untuk putri antara 30 m sampai dengan 45 m. Akan tetapi di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, terutama di SD hendaknya disesuaikan dengan kemampuan anak-anak SD. Misalnya antara 15 m sampai 20 m atau antara 15 m sampai 25 m. Menurut Engkos kosasih (1985 : 67) awalan harus dilakukan dengan secepat-cepatnya serta jangan merubah langkah pada saat melompat. Menurut Aip Syarifuddin (1992 : 91) agar dapat menghasilkan daya tolakan yang besar, maka langkah dan awalan harus dilakukan dengan mantap dan menghentak-hentak (dinamis step). Untuk itu dalam melakukan lari awalan, bukan hanya kecepatan lari saja yang dibutuhkan, akan tetapi ketepatan langkah juga sangat dibutuhkan sebelum melakukan tolakan. • Tumpuan atau Tolakan Tumpuan atau tolakan adalah gerakan menolak sekuat-kuatnya dengan kaki yang terkuat, yaitu meneruskan kecepatan horizontal ke kekuatan vertical yang dilakukan secara cepat. Menurut Engkos Kosasih (1985 : 67) tolakan yaitu menolak sekuat-kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas (tinggi dan ke depan). Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa melakukan tolakan berarti jarak merubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertical. B. Perincian Nomor-Nomor Atletik Pada perkembangannya, atletik dibagi dalam 4 nomor pokok, yaitu: 1. nomor lari 2. nomor lompat 3. nomor lempar 4. nomor jalan 1. Nomor lari Nomor lari dibagi 3 bagian, yaitu lari jarak pendek, menengah, dan jauh. • Nomor-nomor lari jarak pendek 100 m, 200 m, 400 m, 110 m gawang, 100 m gawang, 400 m gawang, 4 x 100 m, 4 x 400 m. • Nomor-nomor lari jarak menengah 800 m, 1500 m, 3000 m, 3000 m steeplechase. • Nomor-nomor lari jarak jauh 5000 m, 10.000 m, 42,195 m (marathon). 2. Nomor-nomor lompat Lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, dan lompat tinggi galah. 3. Nomor-nomor lempar Lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru, lontar martil. 4. Nomor-nomor jalan cepat 5 km, 10 km, 20 km, dan 50 km. C. Tolak Peluru Tolak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putra dan putri dan juga sebagai bagian dari dasalomba dan saptalomba. Selama bertahun-tahun nomor ini telah didominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat. Kemajuan terbesar dalam teknik tolak peluru terjadi pada tahun 1950, ketika Parry O’Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring. Metode ini yang kemudian dikenal sebagai teknik O’Brien atau lebih dikenal dengan teknik meluncur, yang digunakan oleh mayoritas atlet tolak peluru. Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar, yang menggunakan putaran seperti lempar cakram melintasi ring tolak peluru, bukan bergerak ke belakang atau meluncur yang mencirikan teknik O’Brien. Kedua teknik ini sama-sama mencapai keberhasilan. Teknik berputar lebih sulit untuk dikuasai daripada teknik meluncur karena teknik ini harus dilakukan dalam batasan ring tolak peluru (dengan diameter 2.135 meter atau 7 kaki) dan karena gerakan berputar membuat control peluru menjadi lebih sulit. D. Lintasan dan Lapangan Dalam Ruangan Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan dan kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m, dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah event lari jauh yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor, beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada normalnya di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan. Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain, terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor ada heptathlon untuk wanita dan decathlon E. Lintasan dan Lapangan Luar Ruangan Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi. Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua berukuran 440 yard dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan. Jalur ini isa ada di luar atau di dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untuk American Football, sepak bola, atau lacrosse. Lapangan di dalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan. F. Event Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya 300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim indoor karena lintasan 200m dalam ruangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan diubah dari seperempat mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan kembali. Bagaimanapun, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil (dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia. a) Event Lintasan –event lari di lintasan 400m. o Sprint: event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya di dalam ruangan), 100m, 200m dan 400m. o Jarak Menengah: event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000m. b) Lari berintang – lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan seperti penghalang dan rintangan air. o jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan. o Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA). o Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet, dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar. c) Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon. d) lomba jalan cepat event biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km. e) Event lapangan o Event melempar  tolak peluru  lempar peluru  lempar lembing  lempar cakram o Event lompat  lompat tinggi  lompat galah  lompat jauh  lompat ganda o yang sangat tidak biasa  lompat tinggi berdiri  lompat jauh berdiri  lompat ganda berdiri f) Event ganda atau kombinasi o Triathlon / Trilomba o Pentathlon / Pancalomba o Heptathlon o Decathlon / Dasalomba G. Nilai – Nilai Atletik a. Tanggung Jawab b. Suka bekerjasama c. Toleransi d. Tolong menolong e. Melaksanakan keputusan bersama PENUTUP A. Kesimpulan Dengan adanya kecendrungan prestasi yang meningkat, maka untuk berpartisipasi dan bersaing antar atlet dalam kegiatan olahraga prestasi harus dikembangkan kualitas fisik, tehnik, psikologi dan sosial yang dituntut oleh cabang olahraga tertentu. Oleh karena itu melalui pengembangan dan pembinaan di masyarakat, olahraga wajib diajarkan di sekolah-sekolah dari sekolah tingkat dasar, sekolah tingkat pertama sampai dengan sekolah tingkat menengah. Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan yang terdapat didalam cabang olahraga yang lainnya. Dengan mengikuti kegiatan latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman yang sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan kegiatan atletik akan dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan, koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung jawab (Aip Syarifuddin dan Muhadi, 1992/1993 : 60). Dalam cabang olahraga atletik ada empat nomor lompat yaitu nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat tinggi galah. Lompat jauh merupakan salah satu nomor atletik yang wajib diajarkan di SD, SMP dan SMA.:Lompat Jauh , Teknik Lompat Jauh. B. Penutup Terimakasih kepada Bapak Dosen selama pembuatan makalah ini, dapat menyempatkan waktu untuk bersosialisasi tentang makalah saya. DAFTAR PUSTAKA http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/sport/2084000-sejarah atletik/#ixzz1g6Jkxr5b Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1992/1993.Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud. Carr, Gerry. 2000. Atletik (Edisi Terjemahan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Johor, Zainul. 2009. Pembelajaran Atletik. Malang : Wineka Media

Rabu, 31 Agustus 2011

syarat Bagi Wasit Permainan Bola Basket

Travelling dilakukan dengan cara memutar kedua lengan dengan sikap telapak tangan mengepal.


Illegal dribble dilakukan dengan gerakan menepuk-nepuk kedua tangan.

Personal foul dilakukan dengan cara mengangkat lengan ke atas dengan sikap telapak tangan mengepal.

Personal foul no free throws dilakukan dengan cara menunjuk ke arah pinggir lapangan.

Free throws penalty dilakukan dengan cara menunjuk ke arah free throws line atau garis tembakan hukuman.

To designate offender dilakukan dengan cara mengangkat jari tangan menunjukkan nomor pemain.

Pushing dilakukan dengan isyarat bahwa ada dorongan terhadap lawan main.

Illegal off hands dilakukan dengan isyarat pelanggaran memukul pergelangan tangan lawan.

Blocking dilakukan dengan cara bertolak pinggang.

Charging dilakukan dengan cara kepalan tangan kanan ke arah telapak tangan kiri.

Foul by team in control of the ball dilakukan dengan cara kepalan tangan kanan ke arah basket regu yang bersalah.

Technical foul dilakukan dengan bentuk "T" telapak tangan kanan ke depan.

Intentional foul dilakukan dengan cara tangan kiri menopang atau memegang pergelangan tangan kanan.

Disoulifying foul dilakukan dengan cara kedua kepalan tangan ke atas kepala.

Double foul dilakukan dengan cara kedua kepalan tangan diayunkan bersilang di atas kepala.

Three free throws dilakukan dengan cara tiga jari kedua tangan di acungkan ke atas.

Two free throws dilakukan dengan cara kedua telapak tangan terbuka diacungkan ke atas.

One free throws dilakukan dengan cara telunjuk tangan kanan diacungkan ke atas.

One and one penalty dilakukan dengan cara kedua telunjuk tangan kanan dan kiri diacungkan ke atas.

Resetting of 30 second clock dilakukan dengan cara telunjuk tangan kanan diputar.



Minggu, 28 Agustus 2011

SEPAK BOLA

PERMAINAN BOLA BESAR
A. SEPAK BOLA
1. Pola Penyerangan dan Pola Pertahanan
a . Pola Penyerangan
Tujuan utama dari permainan sepak bola adalah memasukan bola ke gawang lawan. Teknik permainan yang tinggi dengan control bola yang baik, kerjasama yang terjalin rapi, semangat yang tinggi, daya tahan yang prima dan factor keberuntungan menjadikan sebuah tim dapat memenangkan pertandingan. Semua usahatersebut bertujuan untuk dapat menghasilkan permainan yang baik sehingga dapat mencetak gol. Kemungkinan mencetak dapat mencetak gol jika dapat melakukan pola penyerangan yang baik.
Penyerangan bertujuan untukmemasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Pola penyerangan dapat dijalankan oleh suatu kesebelasan apabila mereka sedang mengendalikan permainan di lapangan. Tajamnya serangan dapat menentukan keberhasilan kesebelasan tersebut, baik secara individu maupun kerjasama tim. Selain itu, yang diperlukan dalammeyususn pola penyerangan adalah sebagaiberikut:
1) Adanya pemain yang bertugas sebagai pengatur serangan.
2) Adanya pemain yang bertugas sebagai pembantu serangan.
3) Adanya pemain yang bertugas sebagai penembak utama untuk mencetak gol (gol getter).
4) Adanya pemain yang bertugas sebagai pemancing lawan bertahan, agar teman satu timdapat menerobos ke daerah lawan.
Supaya pihak lawan mendapat tekanan, maka pola penyerangan yang digunakan harus dibuat sedemikian rupa dengan kombinasi serangan yang bervariasi. Selain itu, penyerang harus mencari titik-titik terlemah darilawan. Polapenyerangan dalam permainan sepakbola yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1) Pola melakukan gerakan tersususn.
2) Pola bermain menghadapi pertahanan sekuat tembok.
3) Pola mencari ruang kosong.
Untuk dapat melakukan pola penyerangan yang baik dan dapat menghasilkan gol, maka dibutuhkan adanya koordinasi antar pemain perlini, baik belakang, tengah maupun depan. Karena keberhasilan sebuah tim dalam memenangkan suatu pertandinagn adalah keberhasilan bersama semua pemain bukan keberhasilan individu pemain.
b . Pola Pertahanan
Pertahanan bertujuan untuk merampas bola dan mempertahankan wilayah, sehingga tidak terjadi gol. Pertahanan dapat dijalankan ketika sedang mendapatkan tekanan dari lawan (pressing). Berdasarkan cara melakukannya, pertahanan dapat dibedakan menjadi:
1) Pola pertahanan dengan “ Man to Man “
Man to man artinya cara bertahan satu lawan satu yang dilakukan didaerah pertahanan. Setiap pemain yangmasuk kedaerah. Yang dijaga harus dikawal denganketat kemanapun dia bergerak didalam daerah yang harus dipertahankan. Jika pemain penyerang keluar dari daerah yang dijaganya, maka menjaga bukan tugasnya lagi. Akan tetapi, penjaga tersebut harus selalu siap dan waspada terhadap kemungkinan adanya pemain lain yang masuk kedaerah yang dijaganya. Pola pertahanan dapat diterapkan jika para pemain mempunyai teknik dan fisik yang baik dan prima.
2) Pola pertahanan daerah ( Zone Marking)
Pola pertahanan Zone Marking adalah bertahan di aderahnya sendiri dengan cara membentuk formasi. Prinsip pertahanan zone marking adalah sebagai berikut:
a) Dibutuhkan kerjasama tim yang baik.
b) Dapat menghambat gerakan pemain penyerang.
c) Mengamankan daerah pertahanan dari tekanan serangan lawan.
d) Pola pertahanan harus berlapis sehingga sulit ditembus penyerang lawan
e) Pola penyerangan harus membentuk formasi yangkokoh.
f) Pertahanan harus dapat mendorong pemain lawan untuk kembali kedaerah sendiri.
3) Pola pertahanan Kombinasi “ Man to Man & Zone Marking”
Pola pertahanan ini adalah pola pertahanan yang paling kompleks. Artinya setiap pemain menjaga lawannya dan dengan tiba-tiba berpindah tempat.kemudian tugasnya diserahkan kepada temannya yanglebih dekat. Pertahanan ini akan berhasil dengan baik apabila ada koordinasi antar pemain dan ada tanggung jawab pemain perlini akan daerahnya masing-masing.
2. Perwasitan Dalam Sepak Bola
a . Syarat-syarat Menjadi Wasit
Untuk menjadi wasit harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Berbadan sehat menurut keterangan dokter (tidak berkacamata, tidak buta warna, dan penglihatan baik.
2) Umur antara 24 sampai 40 tahun.
3) Berijazah SMA atau sederajat.
4) Memahami dan melaksanakan janji wasit
5) Mengetahui dan memahami peraturan sepak bola dengan baik.
b . Perlengkapan wasit
1) Perlengkapan pakian dan sepatu bola yang lengkap.
2) Peluit
3) Notes dan alat tulis
4) Pencatat waktu (jam, stop watch)
5) Koin untuk undian.
6) Kartu merah dan kartu kuning.
c . Kerjasama Antara Wasit, Hakim Garis, dan Wasit Cadangan
Dalam memimpin suatu pertandingan wasit dibantu oleh 2 orang hakim garis dan 1 wasit cadangan. Tugas dan kewenangan yang diberikan kepadanya dimulai setelah memasuki lapanganpermainan. Wasit dan hakim garis harus saling bekerjasama yang baik dalam menjalankan tugasnya, supaya pertandingan dapat berjalan dengan baik dan lancer. Berhasil atau tidaknya seorang wasit dalam memimpin tergantung dari kerjasama pengadil dilapangan tersebut.
1) Tugas Seorang Wasit
a) Menegakkan dan menjalankan peraturan.
b) Membuat putusan yang memihak pada tim yang membuat pelanggaran.
c) Membuat catatan jalannya pertandingan.
d) Memberikan tendangan bebas langsung atau tidak langsung.
e) Memberikan hukuman tendangan (penalty kick).
f) Memberikan teguran dan peringatan pada pemain yangmembuat pelanggaran.
g) Menghentikan permainan untuk sementara atau seterusnya.
h) Menentukan bola sesuai dengan syarat atau standar tidak.
2) Tugas Hakim Garis
a) Membantu tugas wasit dengan berpegang teguh pada peraturan-peraturan yang berlaku.
b) Memberi isyarat kepada wasit dalam hal-hal sebagai berikut:
• Menentukan arah bola (trow in, corner kick, goal kick)
• Menentukan seorang pemain off-side atau tidak.
3) Tugas Wasit Cadangan
a) Menggantikan wasit atau hakim garis apabila ada yang berhalangan.
b) Mengurusi pergantian pemain.
c) Memberi isyarat padawasit jika pertandingan sudah selesai.
d) Mengatur official adan pemain pangganti.
e) Menerima isyarat dari wasit tentang penghentian pertandingan.
f) Memberikan pendapatnya bila diminta oleh wasit utama.
d . Posisi Wasit dan Hakim Garis
Agar wasit dapat mengamati pertandingan dengan cermat,maka wasit dan pembantu wasit perlu menempatkan diri di tempat yang benar, sehingga semua kejadian penting dapat diamati dengan baik. Kejadian itu seperti; permulaan pertandingan, tendangan sudut, tendangan gawang, tendangan hukuman, dll.
e . Isyarat-Isyarat Wasit dan Hakim Garis
Isyarat ialah suatu tanda berkenaan dengan permainan. Dalampermainan sepak bola isyarat tersebut dapat diberikan oleh wasit atau hakim garis, atau wasit pengganti.
1) Isyarat Wasit
Isyarat wasit dapat berupa peluit dan gerakan tangan, yaitu:
a) Bunyi Peluit
Bunyi peluit dari wasit umunya ada 2 macam yang didasarkan atas tujuan atau keguanaannya. Bunyi peluit dua kali pendek yang diikuti panjang, ini digunakan wasit sebagai isyarat dalamhal-hal sebagai berikut:
• Agar para pemain siap untuk memasuki lapangan permainan.
• Permainan dalam babak 1 selesai.
• Permainan dalam babak 2 selasai.
Bunyi peluit panjang satu kali,ini digunakan wasit sebagai isyarat dalam hal-hal berikut:
• Permainan dapat dimulai.
• Penghentian permainan untuk sementara karena ada kejadian
- Terjadi pelanggaran atas peraturan permainan.
- Bola keluar lapangan.
- Terjadi gol.
- Ada pemain yang cidera.
- Gangguan oleh cuaca atau penonton.
b) Gerakan Tangan
Untuk lebih memperjelas keputusannya isyarat wasit yang berupa bunyi peluit akan diikuti dengan gerakan tangan sebagai isyarat. Isyarat tangan itu diantaranya:
• Mengankat salah satu tangan lurus ke atas baik tangan kanan atau kiri berarti “ terjadi pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas tidak langsung “.
• Mengangkat kedua tangan didepan dada menghadap kebawah dan digerakkan menyilang berarti “ tidak terjadi pelanggaran “.
• Kedua tangan menggantung sejajar disamping badan dengan telapak tanganmenghadap kedepan selanjutnta digerakan ke depan berarti “ meminta pemain untuk mundur ke belakang “.
• Salah satu tanganmenunjuk titik tengah berarti “ terjadi bola masuk kegawang/gol secara sah”.
• Salah satu tanganmenunjuk ke suatu tempat,sedang tangan yanglain menunjuk ke suatu arah, berarti “ menunjukkan tempat terjadinya pelanggaran dan arah bola “.
• Pada permulaan permainan wasit mengangkat salah satu tangan kea rah hakim garis dan pemain, berarti “ meminta yang bersangkutan siap untukmemulaipertandingan “.
2) Isyarat Hakim Garis
Untuk memberikan isyarat hakim garis menggunakan bendera. Isyarat itu adalah:
a) Mengangkat bendera lurus ke atas, berarti “ memberitahu kepada wasit untuk menghentikan permainan, karena bola keluar atau ada kejadian ataupun terjadi pelanggran, dengan menunjukkan bendera kearah tempat tersebut.
3) Isyarat Wasit Cadanagan
Isyarat dari wasit cadangan diberikan dari luar lapangan.isyarat itu antara lain:
a) Adanya pergantian pemain
b) Memberitahukan sisa waktu pertandingan
f . Isyarat-Isyarat Wasit Dalam Pertandingan

Sabtu, 27 Agustus 2011

PERBEDAAN INDIVIDU

BAB IV
PERBEDAAN INDIVIDU
1. SIFAT HAKIKAT PERBEDAAN INDIVIDU
Lama sebelum perbedaan-perbedaan individu dipelajari secara ilmiah orang telah menyadaari bahwa ada perbedaan antara orang yang satu dengan yang lain. Perbedaan-perbedaan itu tidak hanya mengenai besar, bentuk dan roman muka, tetapi juga mengenai tingkah laku dan perbuatan . bahkan walaupun dua orang sepintas lalu menunjukkan adanya cirri-ciri jasmani yang sama, misalnya pada anak kembar identik, maka bila diamati secara seksama terdapat juga perbedaan-perbedaan itu.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui bila sekelompok menusia deberi tugas maka dengan mereka mengerjakan dalam waktu yang telah ditentukan, maka hasil yang diperoleh oleh mereka itu banyak yang tidak sama. Demikian pula bila mereka disuruh mengerjakan tugas yang sama dan diminta hasil kerja yang sama, maka pada umumnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut juga tidak sama.
Bila dalam satu kelas anak-anak disuruh mengerjakan soal-soal geometri dalam tempo yang terbatas maka hasil kerja mereka tidak akan sama. Mungkin dengan tempo yang telah ditentukan itu ada anak yang bias mengerjakan semua soal dengan betul mungkin ada yang hanya dapaat mengerjakan sebagian dari soal-soal itu, bahkan mungkin pula ada anak yang sama sekali tidak mengerjakan soal-soal itu. Jadi jelaslah bahwa dari pengetahuan dan pengalaman sehari-hari orang telah mengetahui adanya perbedaan individu itu. Dan pengetahuan itu telah lama diketahui orang.
Namun demeikian studi secaara ilmiah mengetahui perbedaan individu baru dimulai pada abad 19. penyelidikan yang bersifat ilmiah itu didorong oleh hasil studi yang dikerjakan oleh Francis Galton, dalam laboratorium Anthropometri di kota London. Dalam laboratorium itu Galton mengadakan penyelidikan secara luas mengenai perbedaan-perbedaan sifat-sifat dan ciri-ciri antara manusia yang satu dengan manusia yang lain dengan jalan mengukur sifat-sitat dan cirri-ciri ribuan manusi.

2. USAHA-USAHA UNTUK MENGATASI/MENANGGAPI PERBEDAAN INDIVIDU DISEKOLAH
Dengan adanya kenyataan-kenyataan bahwa pada anak-anak sekolah terdapat perbedaan-perbedaan individual yang sangat besar, maka banyak ahli pendidikan yang tidak setuju atas pendidikan secara klasikal, salah seorang yang tidak menyetujui ialah montessoti, seorang ahli pendidikan Italia.
Memang didalam pelajaran-pelajaran yang diberikan secara klasikal terdapat batas-batas yang jelas. Pelajaran klasikal menyadarakan pada pandangan pada anak-anak memiliki sesuatu yanga sama.
Dengan demikian palajaran klasikal ditekankan kepada dasar kulitas umum, dan karenanya kurang memperhatikan perbedaan-perbedaan cirri-ciri psikis yang terdapat antara anak.
Montessori berusaha memberikan pendidikan yang bersifat individual kepada anak, guna mengganti pandidikan yang bersifat klasikal itu. Ditinjau dari segi perbedaan individual yang ada pada anak, dapat mengganti pendidikan yang bersifat klasikal itu.

Ditinjau dari segi individu yang ada pada anak , usaha Montessori itu memang memilki kebaikan juga, tetapi di tinjau dari segi lain usaha itu memiliki kelemahan-kelemahan yang besar bila rencana Montessori itu di laksanakan pada seluruh macam sekolah maka biaya pendidikan aan mahal dan tenaga guru tyang di butuh akan menjadi besar jumlahnya. Selain itu pendidikan yang memupuk sikap gotong royong tidak dapat di kembangkan dengan baik.
Usaha lain untuk mengatasi perbedaan individual ialah mengadakan rombongan yang homogen. Usaha ini biasanya dilaksanakan dengan mendasarkan hasil pengetesan faedah dari usaha ini masih merupakan pertanyaan besar bagi para pendidik. Lagi pula rombongan yang bener-bener homogen itu sebenarnya dapat terjadi dalam bayangan saja walaupun kita berusaha membentuk rombongan-rombongan atas dasar kecerdasan, misanya pada anak-anak yang kita anggap satu golongan itu masih terdapat variasi-variasi kecerdasan yang luas sekali.

Usaha lain untuk menanggapi perbedaan individu ini dalam sekolah adalah adanya pendidikan campuran antara system klasik dan system individu. Usaha itu dilakukan oleh Miss Helm Parkhurst dan terkenal dengan rencana Dalton.
Kepada anak-anak dibeikan pendidikan individu dan di samping itu diberikan vak-vak tertentu yang juga pada dianggap perlu diberikan pelajaran secara klasikal. Faedah dan rencana Dalton itu dapat pula mengatasi problem yang berhubungan dengan soal tidak naik kelas, sebab rencana Dalton tidak mengenal tidak naik kelas. Anak-anak diberikan kesempatan menyelesaikan pelajaran-pelajarannya sesui dengan kemampuannya masing-masing, kelemahan dari system Dalton adalah pekerjaan guru pada umumnya sangat berat. Uaha-usaha lain lagi ialah adanya sistem kredit rencana pelajaran yang sangat luas. Dalam system ini sekolah menentukan banyaknya kredit untuk tingatan-tingkatan tertentu dan waktu untuk mencapai jumlah kredit untuk tergeatung kepada pelajaran yang bersangkutan.

Misalanya untuk mencapai ijazah B.A. yang ditentukan 120 kredit. Mungkin bagi mahasiswa yang cerdas, dapat menyelesaikan 120 kredit itu dalam tempo 3 tahun sedangkan bagi meeka yang kurang cerdas membutuhkan waktu 5 tahun. Selain itu disamping mata pelajaran keahlianya, diberi pula kesempatan yang seluas-luasnya untu mengikuti pelajaran lain yang mereka kehendaki. Dengan cara demikian itu, bakat dan minat belajar diharapkan dapat berkembang sebaik-baikya.
Usaha-usaha yang terbaik dianatara usaha tersebut diatas, tidak dapat ditentukan secara pasti. Hal ini tergantung pada tujuan pendidikan. Bila pendidikan itu bukan mengembangkan intelektualisme, maka usaha mengadakan rombongan yang homogen didasarkan atas dasar kecerdasan adalah usaha yang terbaik. Bila pendidikan hanya bertujuan untuk mengembangkan sifat-sifat individu dan hanya untuk kepentingan individu itu sendiri, tampa melihat kepentingan masayarakat, maka system Montessori kiranya merupakan system yang paling baik untuk dilaksanakan.

EMOSI, PERKEMBANGAN SOSIAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

BAB III
EMOSI, PERKEMBANGAN SOSIAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER
1. Emosi.
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan kerika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.

Klasifikasi Emosi.

Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau negatif. Emosi-emosi positif seperti rasa gembira dan rasa syukur- mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif -seperti rasa marah atau rasa bersalah- mengekspresikan sebaliknya. Emosi tidak dapat netral, karena menjadi netral berarti menjadi nonemosional.
Aspek-Aspek Emosi
Terdapat aspek emosi yang fundamental yang harus dipertimbangkan, diantaranya:
Biologi emosi
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasinegatif.
Intensitas
Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama. Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan tersebut. Pada saat lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Frekuesi dan durasi
Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya bergantung pada emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya tetapi juga pada seberapa sering dan lamanya mereka berusaha menampilkannya.
Rasionalitas dan emosi
Emosi adalah penting terhadap pemikiran rasional karena emosi memberikan informasi penting mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar.Dalam suatu organisasi, kunci pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.
Fungsi emosi
Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin menyatakan bahwa emosi berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah. Emosi sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup –tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan memprediksi perilakumanusialain.

Pola PerkembanganEmosi
Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada pada bayi yang baru lahir. Gejala pertama perilaku emosional ialah keterangsangan umum terhadap stimulasi yang kuat. Perkembangan emosional dipengaruhi oleh dua faktor yakni kematangan dan belajar. Kenyataan bahwa reaksi emosional tertentu tidak muncul sejak awal kehidupan tidak berarti bahwa itu tidak dibawa lahir. Mungkin emosi itu akan berkembang belakangan sesuai dengan kematangan intelegensi si anak atau bersamaan dengan perkembangan sistem endokrin. Melalui belajar, objek dan situasi yang pada mulanya tidak menimbulkan respons emosional di kemudian hari mungkin menimbulkan respons nasional.
Kondisi Yang Mempengaruhi Emosi
 Kepribadian
Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun. Intinya, beberapa orang memiliki kecenderungan untuk memiliki emosi apa pun secara lebih intens atau memiliki intensitas afek (perbedaan individual dalam kekuatan di mana individu-individu mengalami emosi mereka) tinggi.
Sebuah penelitian menghasilkan pernyataan, "Adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi yang menimbulkan stres tingkat rendah menyebabkan para pekerja mengalami tingkat ketegangan yang semakin lama seiring berjalannya waktu semakin meningkat.
 Aktivitas sosial
Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik. Jenis aktivitas sosial juga berpengaruh. Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, atau Epicurean lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif dibandingkan dengan kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.
 Tidur
Kualitas tidur mempengaruhi suasana hati. Para sarjana dan pekerja dewasa yang tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan ketidak ramahan. Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengamnbilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.
 Olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati positif.
 Usia
Suatu penelitian atas orang-orang yang berusia 18 hingga 94 tahun mengungkapkan bahwa emosi negatif tampaknya semakin jarang terjadi seiring bertambahnya usia seseorang.
 Gender
Dalam perbandingan antar gender, wanita menunjukkan ekspresi emosional yang lebih besar dibandingkan pria. Mereka megalami emosi secara lebih intens dan mereka menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif yang lebih sering, kecuali kemarahan. Tidak seperti pria, wanita juga menyatakan lebih nyaman dalam mengekpresikan emosi dan mampu membaca petunjuk nonverbal
 Perkembangan sosial
Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial, dalam hal ini anak erutama diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.
Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana.
Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks.
Dari kutipan diatas dapatlah dimengerti bahwa semakin bertambah usia anak maka semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia.
Bentuk–Bentuk Tingkah laku Sosial
Dalam perkembangan menuju kematangan sosial, anak mewujudkan dalam bentuk-bentuk interkasi social diantarannya :
1.Pembangkangan (Negativisme)
Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam tahun..
2.Agresi (Agression)
Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti ;mencubut,menggigit,menendang.
Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin memingkat.
3.Berselisih
Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain
4.Menggoda(Teasing)
Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya.
5.Persaingan(Rivaly)
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin baik.
6.Kerja sama(Cooperation)
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun
7.Tingkahlaku berkuasa (Ascendant behavior)
Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, 8.Mementingkan diri sendiri (selffishness)
Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya
9Simpati (Sympaty)
Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak
Perkembangan sosial anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
1.Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga.
2.Kematangan
Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan.
3.Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
4.Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang.
5.Kapasitas Mental :Emosi dan Intelegensi
Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak.

Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku
Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.
Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya.
Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa :

1. Cita-cita dan idealism yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan.
2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm penilaiannya.
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.
KARAKTER DAN PERKEMBANGANNYA
Karakter (Sabhava) adalah kualitas mental dan sifat-sifat yang membuat seseorang berbeda dari yang lainnya. Kata dalam bahasa Inggris (Character) yang berasal dari bahasa Yunani yaitu tergores atau mencap. Ketika kita mengatakan bahwa seseorang adalah orang yang baik atau orang yang tidak menyenangkan maksud kita adalah mereka memiliki keunggulan sifat positif dan negatif yang lebih mudah diperhatikan atau lebih sering ditujukan/dimanifestasikan. Ketika kita dilahirkan kembali kita membawa sifat-sifat yang sudah terbentuk pada kehidupan sebelumnya (mungkin beberapa kehidupan) seperti halnya kecenderungan dasar bawaan lahir. Dalam beberapa bulan sifat-sifat ini mulai menjadi terlihat jelas dan dapat diperkuat atau berkurang sesuai dengan keadaan lingkungan, pengalaman awal masa kanak-kanak yang juga membentuk sifat-sifat/karakter baru. Demikian pula, keadaan dapat membangkitkan kecenderungan yang mendasarinya. Pada saat masa awal remaja kita, karakter kita sepenuhnya terbentuk meskipun masih dapat ditempa. Beberapa sifat akan diperkuat dan barangkali dapat berkembang menjadi bias/prasangka (nata) menurut kebiasaan mental yang terbentuk.
7Faktor-Faktor Yang Membentuk Karakter
1.Keluarga
Anak adalah individu yang unik. Banyak yang menagatkan bahwa anak adalah miniatur dari orang dewasa. Padahal mereka betulbetul unik. Mereka belum banyak memiliki sejarah masa lal. Pengalaman mereka sangat terbatas. Di sinilah peran orang tua yang memiliki pengalaman hidup lebih banyak sangat dibutuhkan membimbing dan mendidik anaknya. Apabila dikaitkan dengan hak-hak anak, menurut Sri Sugiharti (2005 :1) tugas dan tanggung jawab orang tua antara lain :
tanggung jawab hidup sehari-hari, merupakan sarana anak untuk belajar menghargai perbedaan di sekelilingnya dan mengembangkan karakter di tengah berkembangnya masyarakat. Pada tahap ini orang tua dapat mengajarkan niali-nilai universal seperti cara menghargai orang lain, berbuat adil pada diri sendiri dan orang lain, bersedia memanfaatkan orang lain.
Bapak ibu sebagai orang tua anak, adalah contoh keteladanan dan perilaku bagi anak. Oleh karena itu orang tua harus berperilaku baik, saling asih,asah dan asuh.
.2.Lingkungan.
Karakter sangat ditentukan juga oleh lingkungan mereka. Dalam hal ini mungkin lingkungan dengan teman sepergaulan

SOAL

1. jelaskan pengertian dari emosi !!!
2.. Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion,yang artinya adalah
3.'.Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Berikan contoh dari pernyataan tersebut !!!
4. Salah satu cara mengklasifikasi emosi adalah ???
5. mengapa. Emosi tidak dapat netral,???
6. Sebutkan aspek – aspek emosi yang fundamental !!!
7. kenapa Emosi ad penting terhadap pemikiran rasional ???
8 Dalam ”The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin menyatakan bahwa !!!
9. Sebutkan bentuk-bentuk tingkah laku sosial
10..jelaskan pengertian dari Karakter (Sabhava)!!!
Jawab
1.Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.atau reaksi reaksi terhadap seseorang atau kejadian
2.Arti dari emosi terdap[at pada kata bahasa prancis dari émouvoir, 'kegembiraan'
3. contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.
4.Salah satu cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau negative
5. Karena kalau emosi menjadi netral berarti menjadi non emosional.
6. a.Emosi biologi.
b.Intensitas
c.Frekuensi dan durasi
d. rasionalitas
7. karena emosi memberikan informasi penting mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar.
8. Emosi berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah. Emosi sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup.
9. Bentuk tingkah laku sosial antara lain :
• Perkembangan
• Agresi
• Menggoda
• Berselisih
• Persaingan
• Kerjasama
• Tingkah laku berkuasa
• Simpati
10.Emosi berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah. Emosi sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar data bertahan hidup.




Jumat, 26 Agustus 2011

HERIDITET DAN LINGKUNGAN HIDUP


BAB II
HERIDITET DAN LINGKUNGAN  HIDUP
1.     PANDANGAN TENTANG HERIDITET LINGKUNGAN HIDUP
Masalah manusia yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan individu,heriditetkah atau lingkungan hidupkah yang mendominasi telah lama diperdebadkan oleh ahli-ahli biologi dan psikologi dan ahli-ahli lain yang tiada kesudahannya.Mereka adalah :
1. Aliran Nativisme; yakni apapun yang terjadi pada individu dalam pertumbuhan tergantung seluruhnya pada pengaruh pembawaan,sedangkan lingkungan hidup dan pendidikan tidak berpengaruh,hal ini dikemukakan oleh Schoppenhour,seorang filosof dari jerman
2. Aliran Empirisme; dari inggris,john lock seorang filosof dan psikologi yang hidup sekitar abad 18 berpendapat bahwa lingkungan hidup adalah satu-satunya faktor yang menentukan perkembangan hidup individu,sedangkan pembawaan tiada berarti.
Kedua teori ini sangat berat sebelah.Ahli aliran ini kedua-duanya lupa bahwa dalam kenyataannya suatu heriditet dan lingkungan hidup tak dapat secara terpisah-pisah dlam proses perkembangannya.Tidak ada orang hidup semata-mata terpengaruh oleh lingkungan hidup atau heriditet.Tidak mungkin jiwa manusia berkembang bila tidak ada kemampuan berkembang ,maka untuk bisa berkembang harus ada potensi untuk berkembang.Walaupun potensi itu ada,tetapi bila potensi dan kondisi tak memberi kemungkinan berkembang maka potensi berkembang itu tidak akan ada kenyataannya .Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa manusia hidup tumbuh dan berkembang karena pengaruh heriditet dan lingkungan.
Pengaruh heriditet dan lingkungan tak selalu tetap ,tetapi paling tidak tergantung pada tiga variabel :
Pertama : sifat  yang ada; Kedua : sifat lingkungan dan intensitet lingkungan.Ada beberapa sifat dan ciri-ciri manusia yang secara relatif nampaknya segar terhadap lingkungan seperti sifat-sifat jasmani dan struktur-struktur organ manusia.
2.     MEKANISME HERIDITET
Dari penyelidikan yang  dilakukan oleh para ahli biologi dapat diketahui bahwa individu baru akan terjadi bila terdapat perpaduan antara sperma dan ovum.
Baik ovum maupun sperma mempengaruhi sifat-sifat individu itu selanjutnya terutama pengaruh-pengaruh nampak jelas pada sifat-sifat individu itu.Setelah terjadi perpaduan,sel telur betina berkembang dengan cara membelah diri menjadi dua sel kemudian masing-masing sel membelah diri lagi demikian seharusnya sehingga terjadi ratusan ribu sel bahkan jutaan dalam tubuh makhluk baru itu,proses tersebutdinamakan Mitosis.
Penyelidik dengan menggunakan mikroskop oleh ahli-ahli Dalam lapangan biologi telah dapat memberikan penjelasan yang pasti dan sngat berguna mengenai masalah heriditet.Dengan adanya penyelidikan itu telah diketemukan apa yang dinamakan kromosomyang berwujud benda-benda plasma yang berpasangan.
Jumlah kromosom pada makhluk hidup yang sejenis selalu sama,demikian pula bentuknya,tetapi bagi spesies yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan jumlah atau perbedaan bentuk.Misalnya pada manusia jumlah kromosom 24 pasang banyaknya,jumlah itu tidak terdapat pada binatang.
Pada manusia setengah dari jumlah kromosom itu berasal dari leluhur pada pihak ayah,dan setengahnya lagi berasal dari pihak ibu.
Menurut penelitian Morgan bahwa setiap kromosom mengandung unsur-unsur yang dinamakan gene dan gene inilah yang merupakan pembawa heriditet.Gene itu berbentuk menyerupai mata kalung yang tersusun secar linier dan terikat pada pasangan-pasangan kromosom.
Dengan demikian telah dapat dipastikan bahwa mekanisme dikontrol oleh kromosom dalam sel kelamin.Kromosom itu tersusun dari ribuan protoplasma yang mengandung gene-gene pembawa heriditet.
3.     HUKUM MENDEL
Menurut Grogor Mendel heriditet berlangsung dari generasi kegenerasi berikutnya.Beliau seorang Biarawan Austria (1822-1884) yang sebenarnya beliau bukan ahli biologi akan tetapi tartarik perhatiannya pada tumbuh-tumbuhan kacang-kacangan yang ditanam dihalamannya,yang mengawinkan tumbu-tumbuhan dan beberapa tumbuhan yang tak sama bunganya.Hukum keturunan yang terkenal dengan nama hukum Mendel ;hukum ini ada 3 prinsip :
1.  Prinsif Dominan
Bila kacang panjang mumi dikawinkan dengan kacang pendek mumi,maka keturunannya akan menjadi tinggi bila diantara keturunan itu dikawinkan akan menjadi keturunan baru yang mana keturunan itu ada yang tinggi dan ada yang pendek.Banyaknya yang tinggi dan yang pendek berbanding 3:1. Ini berarti kacang-kacang panjang dominan terhadap kacang pendek.
2.  Prinsif Sagregasi
Prinsif ini menyatakan bahwa hanya satu dari dua sifat yang terdapat dalam gene.Misalnya determinan untuk mencapai tinggi atau pendek,mungkin terdapat dalam sel telur yang sudah dibuahi tetapi sebelum penyerbukan terjadi,masing-masing sel benih yang mengandung determinan hanya satu sifat yaitu sifat tinggi atau sifat pendek,setelah kedua sel itu bersatu (kawin) kedua determinan itu akan terdapat pada organisme yang baru itu,akan tetapi hanya sifat dominan yang nampak sedangkan sifat yang resesif tidak akan nampak,jadi keduanay tidak akan nampak bersamaan.
3.  Prinsif ciri-ciri unit
Prinsif ini menunjukkan bahwa determinan untuk satu pasangan,ciri-ciri tidak ada hubungannya dengan ciri-ciri yang lain,jadi detrminan yang tinggi dan yang pendek tidak tergantung pada determinan yang lain.Jadi mungkin kita menemukan kacang panjang yang halus,atau kacang panjang yang berkerut.
4.     HUKUM MENDEL PADA MANUSIA
Hasil eksperimen Mendel tidak segera mendapat tanggapan dari ahli-ahli lain.Khusus ahli biologi baru pada tahun 1900 ada perhatian setelah dimuat dalam jurnal 1866 akhirnya eksperimen secara luas mengenai tumbuh-tumbuhan dan hewan dengan prinsif Mendel mulai dikerjakan orang,sehingga mengenai keterangan heriditet makin menjadi jelas dibandingkan masa-masa sebelumnya.Akan tetapi penyelidikan-penyelidikan yang dilaksanakan pada manusia sangat terbatas bila dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan dan hewan,sehingga keterangan mengenai heriditet manusia tidak begitu komplit seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan,hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,antara lain yang penting :
1. Penyelidik lebih suka melakukan penyelidikan pada tumbuh-tumbuhan dan hewan dari pada manusia,sebab kaidah-kaidah masyarakat tidak memperbolehkan cara-cara itu dilakukan pada manusia.
2. Penyelidik lebih suka melakukan pada tumbuh-tumbuhan dan hewan dari pada manusia,sebab tumbuh-tumbuhan dan hewan lebih mudah dikontrol.Pada tumbuh-tumbuhan dan hewan orang dengan mudah mengatur dan menentukan sifat-sifat dan bentuk penyelidikan.
3. Pada umumnya banyak anak dalam satu keluarga pada manusia sangat sedikit,yang mana ini juga merupakan kesulitan untuk menentukan heriditet (prinsif Mendel).
Akan tetapi penyelidikan yang dilakukan terhadap family history menunjukkan juga bahwa pada manusia terhadap sifat-sifat dan ciri-ciri yang diturunkan,dan dalam keturunan berlaku hukum Mendel.
5.     HERIDITET DALAM LAPANGAN MENTAL
Penyelidikan dalam lapangan mental,hasilnya tidak meyakinkan seperti hasil penyelidikan mengenai jasmani,salah satu contoh adalah penyelidikan sejarah keluarga.Penyelidikan dengan cara ini dilakukan oleh Dagdale (1877) terhadap keluarga Jubes,tahun 1920.Ia adalah seorang dari keluarga lemah jiwa,kemudian keturunannya sejumlah 11250 dilacak,tuna susila,pencuri,penjahat dan sampai 1877 hanya dua jumlah keluarga yang belajar berdagang.
Sebaliknya penyelidik lain dilakukan pada keluarga yang baik kecerdasannya yang dilakukan oleh AE Waraship terhadap keturunan Jonathan yang lahir pada tahun 1730.Jonathan pernah menjadi presiden Universitas Prenceton dan terkenal kecerdasannya.Ia kawin dengan wanita yang bernama Sarah Prerrepant wanita yang terkenal kecerdasannya.
Misalnya Galton dalam penyelidikan hanya mencari orang cerdas,kemudian diantara mereka dicari apakah ada hubungan keluarga atau tidak.Ia tidak mencari orang-orang yang tidak cerdas yang mungkin pula ada hubungan keluarga dengan orang yang cerds itu.Dengan demikian penyelidikan bersifat menyebelah.
Penyelidikan lain mempergunakan subyek anak-anak yang kembar.Penyelidikan anak yang kembar menunjukkan gambar yang agak jelas mengenai heriditet  dan lingkungan.kembar ada dua macam yaitu :kembar identik adalah kembar yang terjadi pada satu ovum dan kembar tidak identik adalah berasal dari dua ovum.
Penyelidikan secara eksperimental pertama-tama dilakukan oleh Thorndike di Universitas Columbia.Karna tertarik pada persoalan mengenai pengaruh heriditet dan lingkungan terhadap kemampuan mental,Thorndike menyelidiki lima pasang anak kembar yang mempergunakan enam macem test.
Penyelidikan mengenai kepribadian terhadap anak kembar identik menunjukkan bahwa kepribadian terutama sangat dipengaruhi oleh lingkungan hidup.
Penyelidikan yang demikian itu pernah dikerjakan oleh Haratio H. Newman,Frank N. Freman dan Karl J. Helninger,ketiga-tiganya guru besar Universitas Chicago.Mereka memisahkan sembilan anak kembar didalam lingkungan keluarga yang berbeda-beda.Anak-anak itu kemudian diselidiki tingginya,beratnya, dan kecerdasannya kemudian dengan dibandingkan dengan tinggi,berat dan kecerdasan anak kembar yang lain yang dididik dalam satu keluarga.
Atas dasar penemuan tersebut para ahli berpendapat bahwa untuk memperbaiki ras-rastertentu dapat ditempuh melalui perkawinan yang selektif.Ditinjau dari segi biologi mungkin gagasan ini baik tetapi bila ditinjau dari segipendidikan hal ini merupakan kepincangan-kepincangan dalam masyarakat.Sebab suatu ras raksasa dengan IQ yang tinggi tidak menjamin adnya perdamaian dunia dan kemakmuran bersama.
Dalam kehidupan sehari-hari tampak jelas bahwa persoalan yang paling ruwet bukanlah persoalan yang bersifat fisis intelektual,akan tetapi persoalan yang bersifat sosial,moral,dan keagamaan.
6.     HUKUM HERIDITET
Hukum ini pada pokoknya ada 4 macam yaitu ;
1.  Hukum Reproduksi
Menurut hukum ini heriditet berlangsung dengan perantaraan selebih,berarti tidak melalui sel somatis (sel tubuh) hukum Hyepocrates dan Lamarok (400 SM) bahwa pengalaman hidup orangtua dapat diwariskan pada keturunannya secara biologis pendapat ini bertahan sampai abad 14.Tetapi sejak August Weismann mengemukakan teorinya pandangan itu ditinggalkan orang.
Weismann berpendapat bahwa penurunan sifat-sifat dari generasi yang mendahului ke generasi berikutnya selalu melalui sel benih dan tidak dapat dipengaruhi oleh sel-sel tubuh maupun pengalaman manusia.Atas dasar itu hukum reproduksi memberi penjelasan kepada kita bahwa sifat-sifat yang diperoleh orangtua,karena pengalaman-pengalaman hidup (usaha belajar) tak dapat diturunkan melalui proses-proses biologis kepada anak.
2.  Hukum Konformitet
Hukum ini mengatakan bahwa setiap jenis species menurunkan jenis species sendiri atau setiap golongan makhluk akan menurunkan golongan makhluk itu sendiri.Hukum konformitet pada umumnya tampak jelas pada ciri biologis seperti bentuk dan strukturbadan,susunan urat syaraf,fungsi biologis dan sebagainya.Hukum ini memberikan pengertian bahwa ciri-ciri dan sifat-sifat individu dapat berubah-ubah akibat pengaruh dari lingkungan hidup,akan tetapi pengaruh itu dibatasi oleh sifat dasar individu sehingga lingkungan itu tidak dapat mengubah individu itu menjadi makhluk lain diluar golongan / jenisnya.
3.  Hukum Variasi
Hukum ini mengatakan bahwa individu-individu dalam satu species disamping adanya ciri-ciri dan sifat-sifat yang menunjukkan persamaan,disamping itu terdapat juga variasi-variasi sifat-sifat dan ciri-ciri dimana hal itu menyebabkan adanya perbedaan individu yang satu dengan yang lain.
Hukum variasi tidak bertentangan dengan hukum konformitas sebab variasi-variasi yang timbul tidak melampaui batas pola umum yang merupakan persamaan dasar bagi semua makhluk yang sejenis.
4.  Hukum Regresifisial
Galton seorang ahli dalam bidang biologi dan psikologi juga ahlidalam bidang keturunan mengatakan bahwa sifat-sifat dan ciri-ciri menunjukkan kecendrungan kearah rata-rata.Rumus Galton ini merupakan salah satu dasar dalam lapangan statistik yang dinamakan distribusi normal.Hukum yang keempat ini mengandung bahwa anak yang berasal dari orangtua yang sangat cerdas ada kecendrungan untuk menjadi lebih cerdas dibandingkan orangtuanya .Boleh dikatakan bahwa hukum ini bertentangan dengan hukum konformitas.Masalah orang cerdas keturunannya belum tentu cerdas,dan sebaliknya karna orang tua bukan pabrik gene,tetapi orangtua hanya pembawa sifat.
Pengertian hukum-hukum tersebut bagi dunia pendidikan.
a.   Sifat dasar yang terdapat pada anak hanya dapat dikembangkan sampai batas pada umur tertentu saja sesuai dengan kodratnya.Pendidikanlah yang dapat memperkuat anak didik diluar batas pola umum.Anak manusia baru akan mencapai perkembangan yang baik bila dipelakukan sebagai anak manusia.Jadi,tak diperlakukan sebagai binatang.
Hukum konformitas memungkinkan adanya pendidikan yang bersifat umum dan klasikal.
b.  Hukum variasi menyarankan bahwa sekolah-sekolah perlu memberi alat-alat perlengkapan yang beraneka warna,sehingga dapat memenuhi perkembangan-perkembangan yang berbeda-beda sifatnya.Lagi pula hal ini mengakui adanya arti pendidikan yang bersifat individual disamping yang bersifat klasikal.
             c.   Hukum heriditet mengandung implikasi juga bahwa guru dalam menilai anak didik hendaknya atas kesanggupan anak itu sendiri,bukan atas dasar prestasi yang dicapai oleh orang tuannya.
7.     PERLENGKAPAN DASAR DAN AJAR YANG PENTING
a.    Perlengkapan Dasar
Perlengkapan dasar adalah perlengkapan dasar yang dimiliki organisme atas dasar pembawaan,bukan yang diperoleh karena dipelajari.Perlengkapan itu ada sejak organisme itu dilahirkan.Perlengkapan yang timbul karena usaha belajar ini yang disebut perlengkapan ajar.
Perlengkapan dasar yang erat sekali dengan kehidupan disekolah dalam rangka pendidikan adalah :
1.  Struktur jasmani
2.  gerak-gerakan / motive
3.  dorongan
4.  sifat mencela
5.  kapasitas untuk tumbuh dan berkembang
6. kapasitas untuk belajar
b.  Perlengkapan Ajar
Perlengkapan ajar adalah perlengkapan yang diperboleh akibat usaha-usaha belajar dan pengalaman-pangalaman lain.Yang termasuk perlengkapan ini diantaranya adalah “dorongan kecakapan-kecakapan,kesenian,bahasa, dan norma-norma hidup’’.
Soal dan jawaban
1.  Hukum mendel terdiri dari 3 prinsip sebutkan dan jelaskan
2.  Sebutkan sifat-sifat yang rupa-rupanya sangat fleksibel terhadap lingkungan
3.  Apakah heriditet dengan lingkungan adalah dua hal yang saling bertentangan kalu tidak kenapa dan kalai iya kenapa
4.  Bagaimana cara kerja mekanisme heriditet atau apa maksudnya
5.  Bagaimana cara kerja mitosis pada mekanisme heriditet
6. Heriditet manusia tidak begitu komplit seperti tumbuhan dan hewan,hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebutkan
7. Siapakah ilmuan yang pertama kali melakukan eksperimen dan yang pertamakali menyelidiki secara eksprimental
8.  Thornidike melakukan penyelidikan secara eksprimental dimanakah
9.  Hukum heriditet terbagi menjadi 4 pokok,sebutkan
10.Apakah yang dimaksud dengan perlengkapan dasar yang ada pada isi dari hukum heriditet
Jawaban
1.  Prinsip tersebut yaitu :
·         Prinsip dominan : suatu prinsip yang mengikuti fisik atau yang ada pada induknya,misl ayahnya berkulit hitam dan ibunya berkulit putih dan keturunannya kebanyakan berkulit putih ini berarti kulit putih lebih dominan .
·         Prinsip sagregasi maksudnya hanya satu dari dua sifat yang terdapat pada gene
·         Prinsip ciri-ciri unit,prinsip ini menunjukkan bahwa determinan untuk satu pasangan,ciri-ciri tidak ada hubungan dengan ciri-ciri yang lain,jadi determinan yang tinggi dan yang pendek tidak tergantung pada determinan yang lain.
2.  Sifat-sifat yang sangat fleksibel terhadap lingkungan adalah
Ø  Kemampuan berbicara atau berbahasa
Ø  Kemampuan sosial lainnya.
3. Tidak,Karena heriditet dengan lingkungan merupakan dua unsur yang saling melengkapi bagi perkembangan individu dan dua-duanya sama-sama penting.
4. Cara kerja mekanisme heriditet itu sangat keras karena pada saat penyelidikan yang dilakukan oleh para ahli biologi dapat diketahui bahwa individu baru akan terjadi,bila terdapat perpaduan antara sperma dengan ovum.
5. Pertama terjadi perpaduan sperma dengan ovum,dan sel telur betina berkembang dengan cara membelah diri menjadi 2 sel.Kemudian masing-masing sel membelah diri demikian seterusnya,sehingga terjadi ratusan ribu sel bahkan jutaan dalam tubuh.itulah cara kerja mitosis.
6. Hal yang menyebabkan heriditet manusia tidak sekomplit heriditet hewan dan tumbuhan dapt terlihat dari faktor dibawah ini antara lain :
v  Penyelidikan lebih suka melakukan penyelidikan pada tumbuh-tumbuhan dan hewan dari pada manusia,sebab kaidah masyarakat tidak membolehkan cara itu dilakukan oleh manusia.
v  Tumbuh-tumbuhan dan hewan lebih mudah dikontrol
v  Pada umumnya banyak anak dalam satu keluarga padsa manusia sangat sedikit yang mana ini juga merupakan kesulitan untuk menentukan heriditet (prinsip mendel)
7.  Ilmuan yang pertama kali melakukan eksperimen adalah Thornidike tempatnya di Universitas Columbia.kenapa dia tertarik melakukan eksperimen karena Thornidike tertarik pada persoalan mengenai pengaruh heriditet dan lingkungan terhadap kemampuan mental.
8.  Ilmuan atas nama Thornidike melakukan eksperimen pada 5 pasang anak kembar yang mempergunakan 6 macam test.
9.  4 pokok atau 4 macam hukum heriditet yaitu :
Ø  Hukum reproduksi
Ø  Hukum konformitet
Ø  Hukum variasi
Ø  Hukum regresi fisial
10.Perlengkapan dasar pada hukum heriditet adalah perlengkapan yang dimiliki oleh organisme atas dasar pembawaan,bukan yang diperoleh karena dipelajari.