Senin, 16 Januari 2012

Kemampuan Gerak Dasar pada bayi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makalah ini diberi judul Perkembanan gerak. Didalamnya selain di sajikan tentang karakteristik perkembangan gerak yang terjadi pada masa anak kecil, juga di bahas tentang aspek-aspek perkembangan yang erat kaitannya dengan perkembangan gerak. makalah ini berisi pembahasan tentang perkembangan fisik anak kecil, yang didalamnya mencakup pembahasan tentang pertumbuhan fisik, pengukuran pertumbuhan fisik, dan perkembangan kemampuan fisik. Agar bisa memahami perkembangan yang terjadi pada anak kecil, selain membaca makalah ini hendaknya juga melakukan pengamatan. Kita bisa memperluas pemahaman tentang perkembangan gerak yang di bahas di makalah ini. pengetahuan yang anda peroleh dari makalah ini berguna bagi kami dalam melaksankan tugas profesional sebagai guru olahraga. Setelah mempelajari makalah ini diharapkan dapat menjelaskan tentang karakteristik perkembangan fisik dan gerak yang terjadi pada masa anak kecil. Sceara lebih rinci, yang diharapkan kami bisa menjelaskannya adalah sebagai berikut: a. menjelaskan karakteristik pertumbuhan fisik anak kecil. b. menyebutkan dan menjelaskan beberapa macam pengukuran pertumbuhan fisik. c. menjelaskan karakteristik perkembangan kemampuan fisik anak kecil. d. menjelaskan karakteristik perkembangan gerak anak kecil secara umum. e. menyebutkan dan menjelaskan beberapa kemampuan pada masa anak kecil, BAB II ISI A. Kemampuan Gerak Dasar Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang berguna dan dibutuhkan anak dalam kehidupannya sehari-hari. Namun pada zaman modern dengan berbagai bentuk kemajuan tekhnologi seperti sekarang ini, kebanyakan anak memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dengan cara menikmati fasilitas yang telah tersedia, dibandingkan untuk melakukan aktivitas yang harus menggerakkan otot. Kegiatan fisik dengan menggunakan olah tubuh dimaksudkan agar peserta didik mempunyai perkembangan gerak tubuh yang selaras dan harmonis sehingga kelak mempunyai kemampuan perkembangan gerak yang baik. Salah satu cara untuk mengembangkannya adalah melalui senam irama. Senam irama adalah satu jenis senam yang dilakukan dengan mengikuti irama musik atau nyanyian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan peningkatan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak taman kanak-kanak yang berusia antara 4-6 tahun. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian tindakan kelas terhadap anak taman kanak-kanak Riyadush Sholihin kelompok B dengan subjek 15 orang anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, catatan lapangan dan studi dokumentasi. Adapun analisis data yang dilakukan dengan teknik kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui senam irama dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar yang meliputi berjalan, berlari, melompat, memutar dan membungkuk, dan kognitif yang meliputi memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari, mengenal konsep bilangan, mengenal pola, mengenal konsep ruang dan mengenal ukuran, secara bertahap setiap siklusnya. Rekomendasi diberikan kepada guru agar lebih memperhatikan dan mempersiapkan kegiatan senam irama sebelum pelaksanaan, ketika pelaksanaan senam irama guru perlu lebih bersabar karena setiap anak memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang berbeda dan setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu kemampuan serta agar guru tidak pernah bosan untuk memberikan dukungan/motivasi kepada anak, dan saat memberikan penilaian perkembangan peningkatan kemampuan gerak dasar dan kognitif sebaiknya guru memiliki format penilaian khusus untuk menilai perkembangan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak, bagi sekolah hendaknya mensosialisasikan kepada guru lain bahwa senam irama dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak, bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan memperluas aspek kemampuan gerak dasar dan kognitif yang lain sehingga menjadi lebih komprehensif. Perkembangan kemampuan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar pusat syaraf, urat syaraf dan otot. Perkembangan tersebut diawali dengan gerak reflek sesaat setelah lahir yang akan berubah menjadi gerakan yang disadari. Gerak refleks setelah lahir diperlukan untuk bertahan hidup seperti mengisap, menelan, berkedip, merenggutkan lutut, menggenggam ibu jari kaki dan menggenggam tangan. Gerakan reflek yang berkurang berguna seperti reflek menggenggam ibu jari kaki dan menggenggam ibu jari tangan secara bertahap akan berkurang dan menghilang sebelum usia 1 tahun karena otak kecil (cerebellum) yang mengendalikan keseimbangan berkembang dengan cepat selama setahun awal kehidupan bayi. 1. Koordinasi Tubuh Koordinasi antara kemampuan meraba, melihat, dan mendengar terjadi secara bertahap. Saat usia lahir sampai satu bulan, kedua tangan bayi masih mengepal dengan tahapan: • Usia 2 bulan, kepalan tangan bayi sudah mulai membuka • Usia 3 bulan, bayi sudah memiliki kemampuan untuk memegang benda • Usia 4 bulan, bayi sudah dapat bermain dengan kedua tangannya. • Usia 5 bulan, mulai terbentuk koordinasi antara tangan dengan kemampuan melihat (optik). Pada usia, bayi sudah mampu mengarahkan tangannya ke arah benda dan memiliki keinginan untuk menjangkaunya. • Usia 6 bulan bayi sudah mampu memindahkan dan memegang mainan dengan seluruh telapak tangannya . • Usia 7 bulan, bayi sudah dapat memegang benda dengan kedua telapak tangannya. • Usia 9 bulan , bayi gemar melemparkan mainannya. • Usia 10-11 bulan, koordinasi antara jari tangan mulai tampak. Bayi mampu menjepit mainan dengan salah satu tangannya. • Usia 12 bulan, bayi mampu meletakkan benda ke tangan orang lain. 2. Duduk Kemampuan bayi untuk dapat duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan terjadi pada usia yang sangat bervariasi dibandingkan dengan kemampuan koordinasi. Hal ini tergantung pada temperamen dan berat badan bayi. Kemampuan bayi yang gemuk cenderung lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang ukuran tubuhnya normal. Untuk duduk, bayi memerlukan latihan kekuatan kepala, leher, bahu, dada, dan tubuh. Bayi usia 0-3 bulan , belum mampu untuk mengangkat kepalanya. Kemampuan mengangkat kepala dan bahu terjadi pada usia bayi 4-6 bulan dalam posisi tengkurap. Untuk duduk , bayi memerlukan latihan dan kekuatan kepala, leher, bahu, dada, dan tubuh. Bayi usia 0-3 bulan, belum mampu untuk mengangkat kepalanya. Kemampuan mengangkat kepala dan bahu terjadi pada usia 4-6 bulan dalam posisi tengkurap. Seiring dengan bertambahnya usia maka kemampuan bayi untuk duduk pada posisi yang lebih sempurna semakin berkembang. Pada usia 6 bulan, bayi sangat senang jika tubuhnya di tarik untuk didudukkan. Pada usia 7 bulan, bayi telah memiliki kemampuan memainkan kakinya. Pada usia 8-9 bulan, bayi mulai belajar mengangkat badan untuk duduk dan sudah mampu duduk dengan bantuan orang lain. Pada usia 10 bulan, bayi sudah mampu duduk karena leher, bahu dan tubuh bayi semakin kuat. Bayi sudah memiliki kemampuan untuk menguasai kepala dan bagian dadanya dengan mantap. Pada usia 11 bulan, bayi sudah mampu duduk bebas dengan keseimbangan yang mantap. Pada usia 12 bulan, bayi telah duduk dengan sempurna. 3. Merangkak Refleks adalah gerakan naluri dibawah sadar yang akan berubah menjadi gerakan sadar pada saat bayi berusia 3 bulan. Reflek melangkah akan mengawali gerakan merangkak pada bayi. Merangkak merupakan gerakan yang rumit bagi bayi karena memerlukan tenaga dan keseimbangan. Merangkak baru dapat dilakukan jika otot-otot untuk mengangkat kepala sudah kuat dan mampu menopang berat badan dalam keadaan tangan menelungkup di bawah perut. Merangkak baru dapat dilakukan bayi pada usia 8 bulan. Namun, ada kemungkinan beberapa bayi tidak pernah belajar merangkak, tetapi hanya belajar duduk, berdir, dan akhirnya berjalan. Kemampuan bayi untuk dapat merangkak semakin sempurna dengan bertambahnya usia. Berikut ini diuraikan tentang tahap-tahap kemampuan bayi untuk dapat merangkak secara sempurna. Pada usia 9 bulan, bayi mulai dapat merayap. Pada usia 10 bulan, bayi mampu mengayunkan tangan dan lututnya. Kondisi seperti ini merupakan gerakan awal untuk merangkak maju. Pada usia 11 bulan, bayi mulai mampu merangkak dengan kedua tangan dan kedua kakinya.Pada usia 12 bulan, bayi sudah mampu merangkak secara sempurna. 4. Berjalan Kemampuan bayi untuk dapat berjalan ditentukan oleh semangat dan keberanian bayi serta peran lingkungan sekitarnya. Seperti kemampuan merangkak, kemampuan bayi untuk dapat berjalan mengalami proses. Usia 0-4 bulan, bayi belum mampu berjalan. Namun jika bayi bisa diberdirikan, secara langsung akan mengambil posisi berjalan. Usia 5-6 bulan, bayi akan mengambil alih keseimbangan jika diberdirikan. Artinya ia akan mencoba untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sendiri sejalan dengan matangnya mekanisme urat syaraf sehingga gerakan yang dikendalikan lebih banyak dan lebih baik. Terutama di daerah batang tubuh. Kemudian ke daerah kaki. Perkembangan motorik diteruskan dari sendi, utama ke sendi yang lebih kecil (secara proximodistal) dalam menjangkau suatu benda. Bayi akan menggunakan bahu dan sikunya sebelum menggunakan pergelangan dan jari tangan. Usia 7-8 bulan, bayi akan merasa senang jika kedua lengannya dipegang dan akan berjalan melonjak-lonjak jika diberdirikan. Adat Jawa akan mengabadikan kondisi ini dengan upacara turun tanah (mudun lemah). Usia 11 bulan, bayi sangat senang belajar dengan cara dititah (kedua tangannya dipegang). Usia 12 bulan atau lebih, bayi sudah memiliki keinginan untuk belajar melangkah sendiri tanpa bantuan orang lain. Bayi akan melangkah dari satu orang ke orang lain dengan penuh keceriaan. Pada awalnya, telapak kaki bayi tampak datar. Ketika bayi mulai belajar berdiri dan berjalan, otot-otot kaki akan terlatih dan membentuk lengkungan kaki. Harus diperhatikan bahwa kemampuan berjalan dapat dilakukan bayi jika otot-otot, syaraf, dan tulang telah kuat sempurna. Dalam hal ini, orang tua jangan memaksakan kemampuan bayi untuk dapat berjalan jika fungsi otot-otot, syaraf, dan tulang belum tumbuh dan berkembang secara sempurna. Jika orang tua memaksakan agar anaknya dapat berjalan dengan segera maka kemungkinan munculnya gangguan fisik dapat terjadi. B. Pengertian Gerak Banyak pengertian dan ruang lingkup gerak yang digunakan dalam bidang olahraga. Di bawah ini dikemukakan bebarapa pendapat mengenai gerak; Gerak adalah sesuatu yang ditampilkan oleh manusia secara nyata dan dapat diamati. Namun yang melatar belakangi suatu gerak yang ditampilkan dalam suatuperbuatan yang nyata dalam suatu unjuk kerja sangat beranekaragam sesuaidengan hakekat keberadaan dan kebutuhan manusia yang penuh perbedaan(Yanuar Kiram, 1992:1). Menurut Imam Hidayat (1986:3), gerak dasar pada manusia adalah lokomosi (locomotion) yaitu gerakan siklus atau perputaran dari kaki-kaki yang silih berganti, lokomosi terdiri dari berjalan dan berlari, gerakan ini dapat dibagi menjadi: 1) Berjalan-jalan (Jalan santai, jalan cepat), 2) berlari (lari anjing atau jogging atau lari cepat). Dalam Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:234), yang dikutip dari Jhon NDrowtzky, menyebutkan bahwa belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon muskular dari yang diekspresikan dalam gerak tubuh atau bagian tubuh. Dari beberapa pengertian tentang belajar gerak dapat disimpulkan bahwa belajar gerak adalah belajar yang menekankan pada aktifitas fisik atautubuh yang diekspresikan ke dalam gerakan untuk bisa menyelesaikan tugas gerak dengan efektif dan efisien Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1993:234), belajar gerak adalah belajaryang menekankan pada aktivitas gerak tubuh, belajar gerak mempunyai pola-polagerak keterampilan tubuh, misal gerakan-gerakan dalam olahraga, prosesbelajamya meliputi pengamatan gerakan untuk bisa mengerti prinsip, bentuk gerakannya kemudian menirukan dan mencoba berulang-ulang, sehingga bias menyelesaikan tugas gerakan secara efektif dan efisien. Merupakan suatu kenyataan bahwa melalui gerak manusia berusaha untuk dapat meraih sesuatu sesuai dengan berbagai motif yang melatar belakanginya termasuk di dalamnya dengan gerak itu manusia mampu memenuhi kebutuhanakan peningkatan kesegaran jasmaninya. Pengertian keterbelajaran gerak sebagai kemampuan umum untuk mempelajari tugas secara cepat dan cermat(Rusli Lutan, 1988:115)Jadi pengertian keterbelajaran gerak adalah kemampuan atau potensiseorang individu dalam mempelajari dan melakukan keterampilan gerak barusecara cepat dan cermat. a. Fase Perkembangan Gerak Sepanjang hidup manusia, mulai masih dalam kandungan dilahirkan dankemudian sampai tua memperoleh sebutan berganti-ganti. Pergantian tersebutdidasarkan pada usianya dan merupakan fase-fase dalam perkembangan yangdilewati. Secara garis besar ada 5 fase perkembangan gerak dalam hidup manusiayaitu: b. Fase Sebelum Lahir (prenatal) Fase sebelum lahir adalah fase perkembangan selama masih berada dalamkandungan. Gerak refleksif janin dan bayi yang baru lahir dianggap sebagai fasepertama dari perkembangan motorik. Perilaku refleksi dikendalikan subkortikal.Gerak ini muncul lebih dahulu dan bekerja bersama-sama dengan perkembangangerak awal (Abdul Kadir Ateng, 1992:128) c. Fase Anak (childhood) Fase anak adalah fase perkembangan mulai usia 1 atau 2 tahun sampai 10atau 12 tahun, fase anak-anak dibedakan menjadi dua yaitu 1) fase anak kecil (early childhoood), fase anak kecil adalah antara 1 atau 2 tahun sampai 6 tahun, 2)fase anak besar (later chilhood) fase anak besar adalah 6 sampai 10 atau 12 tahun. Perkembangan pada masa anak kecil adalah hanya pada peningkatan kualitas penguasaan pola gerak yang telah dan bisa dilakukan pada masa anak bayi, serta peningkatan variasi macam pola gerak, kemampuan berjalan dan memegang akan semakin baik dan bisa dilakukan dengan berbagai macam variasi gerakan (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1991:78).Tingkat perkembangan gerak pada anak besar disebut dengan kemampuan gerak khusus fase ini sama dengan fase yang terdahulu akan tetapi berkembang lebih matang dan lebih mampu memenuhi kebutuhan fisik dan psikis yang diperlukan untuk penekanan pada bentuk keterampilan dan ketepatan dalam penampilan permainan yang lebih lanjut dalam cabang olahraga. d. Fase Adolesensi (adolesence) Fase adolesensi adalah antara perempuan dan laki-laki dimulai dan di akhiripada umur yang berbeda, pada perempuan mulai pada umur 10 tahun dan diakhiripada umur 18 tahun, sedangkan pada laki-laki mulai umur 12 tahun dan diakhiripada umur 20 tahun. Keterbelajaran gerak dasar antara anak laki-laki dan anak perempuan semakin meningkat, anak laki-laki menunjukan peningkatan yangterus berlangsung, sedangkan anak perempuan menunjukan peningkatan yangtidak berarti bahkan menurun setelah menstruasi (Sugiyanto dan Sudjarwo,1991:147). Perkembangan gerak pada fase adolesensi disebut sebagai fase kemempuangerak spesialisasi. Fase spesialisasi menyangkut aplikasi pengetahuan yangdiperoleh pada fase-fase sebelumnya terhadap aktifitas pilihan yang dilakukanbaik sebagai rekreasi maupun kompetisi olahraga secara teratur (Abdul KadirAteng, 1992:129). e. Fase Dewasa (adulthood) Fase dewasa terbagi tiga fase, yaitu 1) fase dewasa muda (youngadulthood), fase dewasa madya (middle adulthood), 3) fase dewasa tua (older adulthood), fase dewasa muda adalah antara 18 tahun (perempuan) atau 20 tahun(laki-laki) sampai 40 tahun. Fase dewasa madya adalah antara 40 tahun sampai 60tahun, sedangkan fase dewasa tua adalah usia 60 tahun dan seterusnya ( Sugiyantodan Sudjarwo, 1991:7)Pada masa dewasa merupakan kelanjutan dari masa adolesensi, pada masaadolesensi merupakan peningkatan kemampuan fisik sampai tidak ada lagi terjadi peningkatan, sedangkan pada masa dewasa madya dan tua mengalami penurunankemampuan koordinasi gerakan dan kecepatan reaksi (Sugiyanto dan Sudjarwo,1991:184. Dalam penelitian ini yang dibahas adalah fase anak besar (later chilhood) yang duduk di kelas V dan VI Sekolah Dasar yang berusia 10-12 tahun yangterbagi 3 kelompok umur pendidikan. Pertama antara 6-8 tahun duduk di kelas Idan II, kelompok umur pendidikan kedua antara 8-10 tahun duduk di kelas III danIV, kelompok umur pendidikan ketiga antara 10-12 tahun duduk di kelas V danVI (Imam Soejoedi, 1979:91). C. Perkembangan Penguasaan Gerak Sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik maka meningkat pula kemampuan gerak anak besar, berbagai kemampuan gerak dasar yang sudah mulai bisa dilakukan pada masa anak kecil semakin dikuasai, peningkatan kemampuan gerak bisa didefinisikan dalam bentuk sebagai berikut 1) gerakan bisa dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin efisien, 2) gerakan bisa dilakukan semakin lancar dan terkontrol, 3) pola atau bentuk gerak variasi, 4) gerakan semakin bertenaga. Beberapa gerakan yang mulai bisa dilakukan atau gerakan yang bisadilakukan apabila anak memperoleh kesempatan melakukannya pada masa anak kecil adalah gerakan-gerakan berjalan, berlari, mendaki, meloncat, berjingkat, mencongklang, lompat tali, menyepak, melempar, menangkap, memantulkan bola, memukul dan berenang. Gerakan-gerakan tersebut semakin dikuasai dengan baik,kecepatan perkembangan semakin dipengaruhi oleh kesempatan yang diperoleh untuk melakukan berulang-ulang di dalam aktivitasnya, anak-anak yang kurang kesempatan melakukan aktivitas fisik mengalami hambatan untuk berkembang (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1991: 119). Pada masa akhir anak besar, umumnya gerakan-gerakan seperti yang disebutkan di atas sudah bisa dilakukan dengan bentuk gerakan menyerupai gerakan orang dewasa pada umumnya, perbedaan hanya terletak pada pelaksanaan gerak yang masih kurang bertenaga. Hal ini dikarenakan kapasitas fisik anak memang belum bisa menyamai kapasitas fisik orang dewasa. Apabila ditinjau dari segi kebenaran mekanika tubuh dan kecepatan dalam melakukan berbagai gerakan maka faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan gerak anak adalah faktor-faktor peningkatan koordinasi tubuh dan kekutan otot, ada berbagai macam tes yang bisa digunakan untuk mengukur kemampuan gerak dan mengukur kemampuan fisik. D. Perkembangan Aktivitas Motorik Kasar (Gross Motor Activity) Perkembangan motorik kasar difokuskan pada keterampilan yang biasa disebut dengan keterampilan motorik kasar meliputi pola lokomotor seperti jalan, lari, lompat, loncat dan keterampilan menguasai bola seperti melempar, menendang dan memantulkan bola, keterampilan motor dasar dikembangkan pada masa anak sebelum masuk sekolah dan masa sekolah awal dan ini akan menjadi bekal awal untuk mendapatkan keterampilan gerak yang efisien bersifat umumdan selanjutnya akan diperlukan sebagai dasar untuk perkembangan keterampilan motorik yang lebih khusus yang semuanya ini memerlukan bagian integral prestasi bagi anak dalam segala umur dan tingkatan (Yanuar Kiram, 1992:38) E. Perkembangan Aktivitas Motorik Halus (Fine Motor Activity) Kontrol motorik halus telah didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengkoordasikan atau mengatur penggunaan berbentuk gerakan mata dan tangansecara efisien, tepat dan adaptif, perkembangan kontrol motorik halus atau keterampilan koordinasi mata dan tangan mewakili bagian yang penting dalam perkembangan motorik secara total anak-anak secara jelas mencerminkan kapasitas sistem syaraf pusat untuk mengangkat dan memproses input visual dan menterjemahkan input tersebut dalam bentuk keterampilan, untuk mendapatkan keterampilan yang baik, maka perilaku yang perlu dilakukan anak harus dapat berinteraksi dengan praktek dan melaksanakan komunikasi terhadap obyek sekolah dan lingkungan rumah (Yanuar Kiram, 1992:42-43) a. Klasifikasi Keterampilan Gerak Pengklasifikasian keterampilan gerak yang dimaksud adalah peng-klasifikasian berdasarkan keterampilan gerak, klasifikasi keterampilan gerak bisadibuat berdasarkan beberapa sudut pandang, sebagai berikut: • Klasifikasi Berdasarkan Kecermatan Gerakan Keterampilan gerak bisa dikaji berdasarkan kecermatan pelaksanaan gerak, kecermatan pelaksanaan gerakan bisa ditentukan antara lain oleh jenis-jenis yang terlibat, ada gerakan yang melibatkan otot besar dan ada melibatkan otot halus, berdasarkan kecepatan gerakan atau jenis-jenis otot yang terlibat, keterampilan dapat gerak bisa dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1) keterampilan gerak agal (grossmotor skill), 2) keterampilan gerak halus (fine motor skill), Keterampilan gerak adalah gerakan yang didalam pelaksanaanya melibatkan otot besar sebagaibasis utama gerakan, keterampilan gerak halus adalah gerakan yang dalampelaksananya melibatkan otot halus sebagai basis utama gerakan, padaketerampilan gerak agal diperlukan keterlibatan bagian-bagian tubuh yang halushanya melibatkan sebagian dari anggota badan yang digerakan oleh otot halus(Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:249). • Klasifikasi Berdasarkan Perbedaan Titik Awal Apabila diperlukan, gerakan keterampilan ada yang dengan mudah bisadiketahui bagian awal dan akhir dari geraknya, tetapi ada juga yang sukar untuk diketahui, dengan karakteristik seperti itu, keterampilan gerak bisa dibagi menjaditiga kategori, 1) keterampilan gerak diskrit (discrete motor skill) yaitu keterampilan gerak dimana dalam pelaksananya bisa dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir gerakan, 2) keterampilan gerak serial (serial motor skilll) yaitu keterampilan gerak diskrit yang dilakukan beberapa kali secara berkelanjutan, 3) keterampilan gerak kontinyu (continuous motior skill) yaitu gerakan keterampilan yang tidak bisa dengan mudah ditandai dimana titik awaldan titik akhir dari gerakan. Pada keterampilan gerak kontinyu, untuk melaksanakannya lebih dipengaruhi oleh kemauan si pelaku dan situasi ekstemaldibandingkan dengan pengaruh bentuk gerakannya sendiri (Sugiyanto danSudjarwo, 1993:249-250). Keterbelajaran gerak dapat diklasifikasikan yakni dengan menghubungkan perilaku dalam keterampilan tersebut dengan keberlangsungannya, maksudnya yaitu antara keterampilan yang berlangsung singkat diperbandingkan dengan keterampilan yang berlangsung terus menerus dalam waktu yang lama atau keterampilan ini dibedakan dengan melihat jelas tidaknya antara titik awal dantitik akhir dari gerakan yang dimaksud. Keterbelajaran gerak dapat diklasifikasikan yakni dengan menghubungkanperilaku dalam keterampilan tersebut dengan keberlangsungannya, maksudnyayaitu antara keterampilan yang berlangsung singkat diperbandingkan denganketerampilan yang berlangsung terus menerus dalam waktu yang lama atauketerampilan ini dibedakan dengan melihat jelas tidaknya antara titik awal dantitik akhir dari gerakan yang dimaksud. • KIasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan Di dalam melakukan suatu gerakan keterampilan ada kalanya menghadapilingkungan yang berubah-ubah, berdasarkan keadaan kondisi lingkungan sepertiitu, gerakan keterampilan bisa dikategorikan menjadi dua yaitu :1) keterampilan, gerak tertutup (closed skill) adalah keterampilan gerak dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah dan stimulus geraknya timbuldari diri si pelaku sendiri, 2) keterampilan gerak terbuka (open skill) adalah keterampilan gerak dimana dalam pelaksananmya terjadi pada kondisi lingkunganyang berubah-ubah dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yangtimbul dari lingkungan bisa bersifat temporal dan bersifat spesial. Ada dua pembagian gerak yaitu terbuka dan tertutup apabila tidak ada faktorluar yang turut mengarahkan gerak, gerak terbuka apabila gerak halus disesuaikan dengan keadaan luar yang tidak dapat diduga sebelum terjadi. b. Unsur-Unsur Keterbelajaran Gerak Unsur kemampuan pada setiap individu bisa berfungsi dengan baik, apabila keterlibatan unsur kemampuan bisa menghasilkan gerak yang efisien, untuk mencapai efiseinsi gerak diperlukan beberapa unsur-unsur kemampuan, adapun jenis-jenis unsur kemampuan sebagai berikut : a. Unsur Kemampuan Fisik Fisik merupakan salah satu faktor yang berfungsi untuk melakukan gerakan,agar menghasilkan gerakan yang efektif dan efisien. harus didukung oleh kemampuan fisik yang baik, macam-macam kemampuan fisik antara lain : Kecepatan reaksi, Kekuatan, Ketahanan, Kecepatan, Fleksibilitas dan Ketajaman indra. Dalam melaksanakan gerakannya besarnya peran setiap unsure kemampuan tidak sama untuk setiap gerakan (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:257) b. Unsur Kemampuan Mental Mental adalah pikiran, jadi kemampuan mental berarti kemampuan untuk berfikir, fungsi kemampuan mental adalah memberikan komando gerak sesuai dengan yang diinginkan kepada sistem penggerak tubuh. Kemampuan yang termasuk kemampuan mental diperlukan untuk mendukung terciptanya gerakan yang efisien, adapun macam-macam jenis kemampuan mental sebagai berikut: a) Kemampuan memahami gerakan yang akan dilakukan, b) Kecepatan memaham istimulus; c) Kecepatan membuat keputusan; d) Kemampuan memahami hubungan spesial; e) Kemampuan menilai obyek bergerak; f) Kemampuan menilai irama; g) Kemampuan menilai gerakan masa lalu; h) Kemampuan memahami mekanika gerakan. Pemahaman diperlukan agar pelaku tahu apa yang harus dilakukandengan petunjuk (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:259). c. Unsur kemampuan Emosional Kemampuan emosional merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya gerakan yang efektif dan efisien, macam-macam kemampuan yangtermasuk kemampuan emosional sebagai berikut : • Kemampuan mengendalikan emosi dan perasaan. • Tidak ada ganguan emosional. • Merasa perlu dan ingin mempelajari serta melakukan gerakan. • Memiliki sifat positif terhadap prestasi gerakan Koordinasi gerak terganggu karena keadaan emosi yang tidak terkendali, motivasi internal yang positif cenderung berperilaku dengan sebaik-baiknya, berusaha untuk berprestasi dengan mengikuti aturan serta melakukan yang seharusnya dilakukan (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:260-261) c. Pinsip Belajar Gerak dan Perkembangannya Gerak manusia dipengaruhi oleh beberapa aspek kehidupan yang berlangsung selama manusia menjalani kehidupannya antara lain pengaruh aspek gizi yang baik atau kurang baik, manusia yang gizinya baik akan memiliki kapasitas gerak yang tinggi dibandingkan dengan orang yang kekurangan gizi Anak besar merupakan anak usia sekolah dasar yaitu usia 6-12 tahun, perkembangan antara anak laki-laki dan perempuan sudah mulai terlihat perkembangan fisiknya, terutama pada saat menjelang reproduksi, perkembangan kemampuan fisik bagi anak laki-laki dan perempuan mulai ada perbedaan antara lain perkembangan kekuatan pria lebih baik dibandingkan dengan perkembangan kekuatan wanita, sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik maka meningkat pula kemampuan gerak anak besar, berbagai kemampuan gerak dasar yang sudah mulai bisa dilakukan pada masa anak kecil semakin dikuasai. Peningkatan kemampuan gerak bisa diidentifikasi dalam bentuk: 1) gerakan bisa dilakukan dengan mekanika tubuh makin efisien, 2) gerakan bisa dilakukan dengan semakin lancar dan terkontrol, 3) pola atau bentuk gerakan semakin bervariasi, 4) gerakan semakin bertenaga (Sugiyanto danSudjarwo,1991:119). Beberapa macam gerakan yang mulai bisa dilakukan apabila anak memperoleh kesempatan melakukannya pada masa anak kecil, gerakan-gerakan tersebut semakin dikuasai dengan baik. Kecepatan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kesempatan yang diperoleh untuk melakukan berulang-ulang dalam aktivitasnya. Anak-anak yang kurang dalam kesempatan melakukan aktivitas fisik akan mengalami hambatan untuk berkembang. d. Perkembangan Motorik Anak Sekolah Dasar Perkembangan motorik anak Sekolah Dasar merupakan perkembangan yang sangat baik untuk pertumbuhannya, bagi anak, bergerak merupakan inti hidupnya, gerak menembus semua fase dari perkembangannya, baik psikomotor, kognitif maupun afektif yakni ketiga kawasan tingkah laku manusia. Dari program gerak bagi anak-anak adalah perkembangan kompetisi psikomotorik, perkembangan psikomotorik merupakan pokok dari program pendidikan jasmani dan harus dipandang sebagai sarana untuk memacu kedua kompetisi lainnya yaitu kognitif dan afektif. Perkembangan psikomotorik mengacu pada belajar gerak dengansadar dan efisien dalam gerak. • Perkembangan Kognitif Ada dua aspek utama dari perkembangan kognitif yang mendukung secara efektif melalui pendidikan gerak anak-anak. Aspek pertama adalah berbagai konsep motorik perseptual yang mencakup perkembangan kesadaran tubuh,kesadaran ruang, kesadaran arah dan pembentukan orientasi ruang dan waktu secara efektif. Yang kedua dari aspek perkembangan kognitif mencakup perkembangan dan pacuan peningkatan pengertian dan sikap dari konsep-konsep akademik dasar termasuk sain, matematika, seni bahasa dan studi sosial mewakili medium gerak. Kebanyakan dari bukti-bukti yang tersedia menunjukan bahwa kedua tipe konsep kognitif, apakah itu motorik perseptual atau akademik, dapat dipacu melalui keikutsertaan aktif dalam aktifitas gerak dalam kegiatan gerak yang terpilih dengan cermat, bertambahnya kemampuan gerak akan menambah secara positif penggunaan gerak berbagai metode pemacuan perkembangan kognitif akan berpengaruh positif pada perkembangan kemampuan kognitif anak-anak (Abdul Kadir Ateng, 1992:131) • Perkembangan Afektif Pengalaman gerak anak memainkan peranan yang penting dalam persepsi diri anak-anak sebagai individu-mdividu maupun bagaimana kemampuan mereka mengadakan relasi dengan kawan-kawannya dan memanfaatkan waktu luar mereka, mereka akan mempelajari karakteristik perkembangan anak-anak setidaknya dalam dua hal :1) konsep diri, 2) permainan dan relasi dengan teman-teman. Pengetahuan tersebut memungkinkan untuk mendorong dan menyusun pengalaman gerak yang berarti yang akan memperkuat pertumbuhan social emosional anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan, minat dan kemampuan yang berkembang (Abdul Kadir Ateng, 1992:129). • Perkembangan Kemampuan Fisik Aspek perkembangan fisik dari psikomotor dapat dibagi menjadi kesegaran organik dan kesegaran jasmani, faktor yang berhubungan dengan perkembangan kesehatan dan kapasitas fungsional tubuh diklasifikasi sebagai komponen kesegaran motorik. Kemampuan motorik umumnya dipandang sebagai kemampuan unjuk laku seseorang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kecepatan-ketepatan, agilitas, keseimbangan, koordinasi, power, kelentukan (Abdul Kadir Ateng,1992:129) • Perkembangan Psikomotorik Para orang tua dan guru semakin menyadari pentingnya memberikan pengalaman bergerak yang baik kepada anak-anak mereka. Ada kesadaran yang semakin meningkat di antara para pendidik anak-anak kecil bahwa apa yang disebut pengalaman bermain dipermulakan sekolah dasar mempunyai peranan yang penting dalam belajar gerak dan belajar melalui gerak, untuk anak kecil bergerak merupakan inti dari hidupnya. Gerak menembus semua fase dari perkembangannya, baik psikomotor, kognitif maupun afektif, yakni ketiga kawasan tingkah laku manusia. Dalam hal ini secara sepintas akan dilihat gerakan yang dapat diberikan kepada masing-masing kawasan. Kesatuan manusia tidak memungkinkan pemisahan dari ketiga kawasan tingkah laku manusia ini, karena diperlukan kewaspadaan terhadap kerumitan interaksi antara kawasan-kawasan tersebut dan memperhatikan untuk tidak memisahkan baik dalam pikiran maupun dalam mengahadapi arial (Abdul Kadir Ateng, 1992:126). • Belajar Gerak Dalam Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani dapat menyalurkan hasrat dan keinginan peserta didik untuk bergerak. Bergerak tidak hanya merupakan kebutuhan alami peserta didik usia sekolah dasar, melainkan dari sisi lain juga dapat membentuk, membina danmengembangkan individu peserta didik. Sementara itu dari sisi lain aktivitas geraknya dapat meningkatkan kemampuan intelektual peserta didik dalam Sugiyanto dan Sudjarwo (1991: 201),mengemukakan secara rinci mengenai fungsi pendidikan jasmani, yaitu sebagai berikut: 1. Mengembangkan keterampilan gerak, dan pengetahuan bagaimana seseorangbergerak, serta pengetahuan tenteng cara-cara gerakan dapat diorganisasi. 2. Untuk belajar menguasai pola-pola gerak dasar keterampilan secara efektif melalui latihan, pertandingan, tari, dan renang. 3. Memperkaya pengertian tentang konsep ruang, waktu, dan gaya dalamhubungannya dengan gerakan tubuh. 4. Mengekspresikan pola-pola perilaku personal dan hubungan interpersonalyang baik didalam pertandingan dan tari. 5. Meningkatkan kondisi jantung, paru-paru, otot, dan sisitem organ tubuhlainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dalam keadaan darurat. 6. Memperoleh manfaat serta bisa menghargai kondisi fisik dan bentuk tubuhyang baik, serta kondisi perasaan yang selaras. 7. Mengembangkan minat atau keinginan berpartisipasi dalam olahragasepanjang hidup. Terdapat hubungan antara keterbelajaran gerak dengan pendidikan jasmani, apabila keterbelajaran gerak anak bagus maka anak tersebut dapat melakukan tugas-tugas gerak dalam pendidikan jasmani dengan baik. Demikian sebaliknya dalam pendidikan jasmani anak harus dilatih gerakan-gerakan yang bervariasi danberanekaragam sehingga anak memiliki keterampilan gerak yang bagus. e. Hubungan Antara Postur Tubuh dan Keterbelajaran Gerak Dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwa melalui gerak manusia berusaha untuk dapat meraih sesuatu sesuai dengan berbagai motif yang melatarbelakangi, termasuk di dalamnya dengan gerak itu manusia mampu memenuhi kebutuhannya. Sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik maka meningkat pula kebutuhan anak besar. Berbagai kemampuan gerak dasar yang sudah mulai bisa dilakukan pada masa anak kecil adalah gerakan-gerakan berjalan, lari, mendaki, meloncat, berjengket, mencongklang, lompat tali,melempar, menangkap, memantulkan bola, dan memukul. Ditinjau dari segi kebenaran mekanika tubuh dan kecepatan dalam melakukan berbagai macam gerakan, maka faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan gerak adalah faktor-faktor peningkatan koordinasi ukuran tubuh dan kekuatan otot. BAB III Penutup A. Kesimpulan Agar bisa memahami perkembangan yang terjadi pada anak kecil, selain membaca makalah ini hendaknya juga melakukan pengamatan. Kita bisa memperluas pemahaman tentang perkembangan gerak yang di bahas di makalah ini. pengetahuan yang anda peroleh dari makalah ini berguna bagi kami dalam melaksankan tugas profesional sebagai guru olahraga. Setelah mempelajari makalah ini diharapkan dapat menjelaskan tentang karakteristik perkembangan fisik dan gerak yang terjadi pada masa anak kecil. Sceara lebih rinci, yang diharapkan kami bisa menjelaskannya adalah sebagai berikut: a. menjelaskan karakteristik pertumbuhan fisik anak kecil. b. menyebutkan dan menjelaskan beberapa macam pengukuran pertumbuhan fisik. c. menjelaskan karakteristik perkembangan kemampuan fisik anak kecil. d. menjelaskan karakteristik perkembangan gerak anak kecil secara umum. e. menyebutkan dan menjelaskan beberapa kemampuan pada masa anak kecil, Kegiatan fisik dengan menggunakan olah tubuh dimaksudkan agar peserta didik mempunyai perkembangan gerak tubuh yang selaras dan harmonis sehingga kelak mempunyai kemampuan perkembangan gerak yang baik. B. Penutup Terimakasih kepada Bapak Dosen selama pembuatan makalah ini, dapat menyempatkan waktu untuk bersosialisasi tentang makalah saya. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir Ateng, 1992.Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani, jakarta: DEPDIKBUD Aip Syarifudin dan Muhadi, 1992.Landasan Pendidikan Jasman.Jakarta: DEPDIKBUD Husdarta, dkk, 2000.Perkembangan Peserta Didik . DEPDIKBUD Sugiyanto dan Sudjarwo, 1991.Perkembangan dan Belajar Gerak Modul 1-6. Jakarta: DEPDIKBUD Sugiyanto, 1993.Belajar Gerak. Jakarta: KONI Pusat. http://kuliahbidan.wordpress.com/materikesehatan